PEMBERDAYAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) SARI MAKMUR OLEH PEMERINTAH DESA SIDASARI KECAMATAN CIPARI KABUPATEN CILACAP

Penulis

  • Desi Fitriani Universitas Galuh
  • Sirodjul Munir Universitas Galuh
  • Ari Kusumah Wardani Universitas Galuh

Kata Kunci:

Pemberdayaan, Badan Usaha Milik Desa

Abstrak

Desa Sidasari merupakan desa yang mempunyai badan usaha milik desa (BUMDes) yang bergerak dibidang jasa. Masalah yang ditemui yaitu Pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sari Makmur di Desa Sidasari Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap dilakukan oleh Pemerintah Desa belum berjalan dengan baik. Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan dimana tidak adanya perkembangan terkait dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sari Makmur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sari Makmur oleh Pemerintah Desa Sidasari Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap. Teori yang digunakan yaitu teori dari Mardikanto dan soebianto menunjukan bahwa pemberdayaan merupakan suatu proses yang salah satunya adalah proses penguatan kapasitas yaitu yang terdiri dari Penguatan Kapasitas Individu, Penguatan kapasitas entitas (kelembagaan), dan Penguatan Kapasitas Sistem (jejaring). Desain penelitian menggunakan deskriptif analisis, peneliti akan menguraikan data-data yang ada, menguraikan situasi yang terjadi dan proses yang bertujuan untuk pemecahan masalah yang terjadi saat ini. Sumber data diperoleh langsung dari informan melalui observasi dan wawancara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Teknik pengolahan/analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sumber data terdiri dari data primer dengan 6 orang informan dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sari Makmur oleh Pemerintah Desa yang diukur dengan 3 dimensi dan terdiri dari 8 indikator dapat diketahui bahwa 2 indikator sudah berjalan dengan cukup baik dan 6 indikator belum berjalan dengan efektif. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat beberapa hambatan diantaranya yaitu anggaran yang ada masih belum mencukupi untuk melaksanakan kegiatan pelatihan dan sarana prasarana yang masih belum terpenuhi karena anggaran yang tidak mencukupi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan mengoptimalkan pendapatan asli desa supaya pelaksanaan pelatihan kemampuan dapat terlaksana secara rutin dan akan memaksimalkan Anggaran Pendapatan Belanja Desa untuk pembangunan sarana prasarana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sari Makmur

File Tambahan

Diterbitkan

2024-09-30

Terbitan

Bagian

Articles