OPTIMASI PENGELOLAAN PINTU AIR DI DAERAH IRIGASI CIKEMBANG
Array
Abstract
Daerah irigasi Cikembang memiliki luas areal yang diairi sebesar 663 Ha yang merupakan lahan persawahan. Indikator sistem irigasi yang baik adalah besarnya debit air yang tersedia sama dengan atau lebih besar dari kebutuhan air tanaman. Namun pada kenyataanya di Daerah Irigasi Cikembang mengalami kekurangan pasokan air terutama di daerah hilir sehingga pola tanam belum optimal. Tidak cukupnya jumlah air tentunya menjadi penghambat pencapaian produktivitas padi terutama dalam hal penyediaan air yang sesuai dengan kebutuhannya.
Penelitian ini menggunakan metode survei (observasi) dengan melakukan pengukuran langsung di lapangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan dan ketersediaan air maksimum dan mengathui pola operasi pintu air yang sesuai untuk mencukupi kebutuhan air irigasi di Daerah Irigasi Cikembang. Analisis kebutuhan air dilakukan menggunakan metode Penman yang telah dimodifikasi dan membuat simulasi pola tata tanam dengan beberapa alternatif. Sedangkan ketersediaan air menggunakan metode Weibull setelah itu dapat ditentukan jadwal musim tanam terbaik. Debit yang dibutuhkan dijadikan landasan dalam optimasi bukaan pintu air berdasarkan kebutuhan air untuk lahan pertanian.
Berdasarkan hasil analisis data didapatkan kebutuhan air maksimum adalah 1.301,25 lt/det yang ada pada Oktober I dan ketersediaan air maksimum 7.318 lt/det yang ada pada Maret I dengan penetapan awal musim tanam (MT) I direkomendasikan pada Desember I dengan pola tata tanam padi-padi-palawija. Pola operasi bukaan pintu air untuk saluran irigasi Cikembang Kanan dengan tinggi bukaan maksimal 0.42 m dengan debit 0,561 m³/det dan luas areal 285,6 ha. Saluran irigasi Cikembang Kiri dengan tinggi bukaan maksimal 1,23 m dengan debit 0,741 m³/det dan luas areal 377,4 ha