PERANCANGAN MESIN CHIPPER DAUN RANTING PUPUK KOMPOS DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR BENSIN 5,5 HP

Authors

  • Heris Syamsuri UNIVERSITAS GALUH

Abstract

Judul ini melatarbelakangi adanya isu penanganan limbah organik yang tidak efektif sehingga
menyebabkan dampak negatif pada lingkungan, termasuk polusi udara, air, dan tanah. Akan tetapi
banyak orang yang belum menyadari bahwa sampah organik memiliki potensi yang cukup besar
untuk dimanfaatkan menjadi hal yang berguna dan memiliki nilai tambah dengan pengolahan yang
tepat, contohnya seperti pengolahan sampah organik sebagai bahan pembuatan pupuk kompos.
Artikel ini fokus pada perancangan mesin chipper daun ranting pupuk kompos menggunakan motor
bensin 5,5 hp, yang merupakan alat penting untuk mengolah limbah organik menjadi partikel-partikel
lebih kecil. Mesin chipper ini memilki fungsi utama yaitu sebagai alat unuk mempercepat proses
penghancuran sampah organik seperti daun ranting menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Proyek
ini dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan, diantaranya penentuan kapasitas pemrosesan yang diinginkan, jenis daun ranting yang akan dicacah, pemilihan material, penentuan ukuran komponen
dan ukuran partikel cacahan. Kemudian dilakukan pembuatan desain konseptual yang mencakup
aspek penting seperti pembuatan frame mesin, hub, body cover, komponen mata pisau. Software
desain berbasis komputer (CAD) digunakan untuk membuat model 2 dimensi dan 3 dimesi mesin
chipper, dan juga menggunakan analisis (FEM) sebagai pemeriksaan akan kekuatan frame sehingga
memungkinkan visualisasi dan penyempurnaan desain, seperti analisis tegangan pada struktur,
regangan pada struktur, perindahan, dan faktor keamanan. Dengan menggunakan analisis Fem (Fenite
Elemen Method) dengan hasil (Method Element Hingga) didapat beban dari komponen-komponen
seperti cover hopper, body plat, piringan dudukan pisau, pisau, motor penggerak, hub didapatkan
tegangan maksimum 137.008.992 N/m2 dibawah ini nilai tegangan luluh material ASTM A36
sebesar 250.000.000 N/m2 untuk beban maksimum 250 N dinyatakan aman. mengalami perpindahan
struktur sebesar 1 mm yang masih di batas elastisitas material. safety of factor didapat sebesar 2 juga
berada diatas nilai standar faktor keamanan yaitu 1 maka dinyatakan aman. 

Published

2025-01-13