EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA PROYEK PENINGKATAN JALAN MARGALUYU TAHAP II (DAK) DENGAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM)
DOI:
https://doi.org/10.25157/jmt.v7i1.2631Keywords:
Earned Value Management (EVM), Pengendalian BiayaAbstract
Penelitian ini akan di lakukan pada proyek peningkatan jalan Margaluyu tahap II (DAK) di mana konsultan pengawas proyek ini adalah CV. Multitech. Proyek ini telah diselesaikan tepat waktu dan mutu sesuai dengan kontrak kerja. Pada proyek ini juga terjadi Contract Change Order di mana terdapat perubahan nilai kontrak yang juga mengakibatkan tambah dan kurang volume pekerjaan, hal tersebut cukup berpengaruh pada perencanaan biaya di proyek ini. Hal tersebut, selama pelaksanaan proyek di perlukan pengendalian biaya terhadap apa yang telah direncanakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengendalian biaya proyek peningkatan jalan Margaluyu tahap II (DAK). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Earned Value Management (EVM). Metode Earned Value Management (EVM) adalah salah satu teknik penting dalam menganalisis dan mengendalikan kinerja proyek yang memungkinkan pengukuran lebih akurat dari kinerja dan kemajuan proyek.Hasil penelitian menunjukan bahwa metode Earned Value Management (EVM) dapat mengendalikan biaya proyek peningkatan jalan margaluyu tahap II (DAK), hal ini ditunjukan dari hasil perhitungan CV(cost Variance) pada minggu ke-13 dan minggu ke-21 menunjukkan angka positif, hal ini berarti biaya untuk menyelesaikan proyek lebih kecil dari rencana. Schedule Variance (SV) pada minggu ke-13 menunjukkan nilai negative (-) artinya pelaksanaan proyek terlambat dari jadwal yang direncanakan dan minggu ke-21 bernilai positif menunjukkan bahwa paket pekerjaan diperoleh lebih besar dibanding biaya yang dikeluarkan. Dan nilai CPI minggu ke-13 = 1,100 dan minggu ke-21 = 1,100 yang menunjukkan bahwa biaya proyek sesuai dengan yang telah di rencanakan. SPI–13 = 0,746 dan SPI–21 =1,000 nilai SPI kurang dari satu menunjukkan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan di harapkan karena tidak mampu mencapai target yang sudah direncanakan, sedangkan SPI = 1 menunjukkan bahwa proyek telah mencapai target. Pada evaluasi Nilai BETC pada minggu ke-13 = Rp. 4.436.713.691,75 dan minggu ke-21 = Rp.0 yang menunjukkan sisa biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Nilai BEAC minggu ke-13 sebesar = Rp. 6.818.160.947,49 dan minggu ke-21 = Rp 6.818.182.489,86 merupakan perkiraan biaya akhir proyek.