PEMODELAN GENANGAN BANJIR DENGAN METODE RAINFALL RUNOFF DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM HULU
PEMODELAN GENANGAN BANJIR DENGAN METODE RAINFALL RUNOFF DI DAS CITARUM HULU
DOI:
https://doi.org/10.25157/jmt.v12i1.5151Keywords:
Banjir, DAS, Citarum Hulu, Hujan, DebitAbstract
Banjir merupakan salah satu fenomena hidrometeorologis yang sering terjadi di sebagian wilayah Indonesia pada musim hujan. DAS Citarum Hulu, yang terletak di Jawa Barat, Indonesia, bergulat dengan dampak banjir yang terus-menerus dan dahsyat. Permasalahan banjir yang cukup kompleks pada wilayah Citarum Hulu merupakan tantangan tersendiri pada wilayah tersebut. Adanya perubahan tataguna lahan di kawasan hulu akibat peningkatan jumlah penduduk dan meningkatnya perekonomian dan pemukiman menyebabkan meningkatnya run off yang menyebabkan debit banjir semakin menningkat dari tahun ke tahun. Sehingga penelitian menggunakan pemodelan numerik sangat perlu untuk dilakukan pada wilayah Citarum Hulu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran hidrologi dan hidraulika, output berupa peta sebaran genangan banjir, dan memberikan masukan terhadap sistem peringatan dini banjir dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dan studi literatur. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh hujan kala ulang pada DAS Citarum Hulu menggunakan hujan kala ulang distribusi Gumbel dengan hujan rencana kala ulang 25 tahun yaitu 104,14 mm, 50 tahun yaitu 109,68 mm, dan 100 tahun yaitu 115,17 mm. Penyumbang debit terbesar pada Sungai Citarum adalah Sub DAS Cisangkuy dengan besaran debit kala ulang 25 tahun sebesar 699,90 m3/detik, 50 tahun sebesar 777,90 m3/detik, dan 100 tahun sebesar 857,20 m3/detik. Daerah yang rentan terdampak banjir pada DAS Citarum Hulu adalah wilayah Kab. Bandung dan Kota Bandung. Dimana untuk sistem peringatan dini banjir, waktu tempuh aliran air dari PDA Citarum-Majalaya ke PDA Citarum-Rancamanyar adalah 6 jam 55 menit.