EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM)
(Studi Kasus Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran)
Penulis
- Tri Guntoro Universitas Galuh
- Yanti Defiana Universitas Galuh
- Uu Saepudin Universitas Galuh
DOI:
https://doi.org/10.25157/mediailmiahtekniksipil.v2i2.4336Kata Kunci:
Time Control, Cost Control, Earned Value Management (EVM)Abstrak
Problems in the Tarikolot Sidamulih Pangandaran Road Improvement Project delay in completing work so that time and cost trends not in accordance with the plan. It is necessary to evaluate the time and cost control on the Tarikolot Road Improvement Project Sidamulih Pangandaran using the Earned Value Management method (EVM).
The EVM method can integrate time and cost factors in control of construction projects. The purpose of this study is to determine the control of time and cost in Tarikolot Sidamulih Pangandaran Road Improvement Project with using the Earned Value Management (EVM) method.
Methods that used in this study is quantitative descriptive, research describe the condition of the project with the analysis of existing data. Data analysis using analytical and descriptive methods. Analytics is existing data processed in such a way as to produce a final result that can Concluded. While descriptive, namely by explaining the problems that already exists or appears.
The results of the study show that the Earned Value Management (EVM) method can control the time and cost of the Tarikolot Road Improvement Project Sidamulih Pangandaran. This is shown from the average value of the time performance index (SPI) more than one, this shows that the time performance is quite good, so that work is in accordance with expectations because it is able to achieve the target work that has been planned. Greater cost performance index (CPI) value From one, this shows that the cost performance is very good, because the cost of (Actual Cost) is smaller when compared to the value (Earned Value) or there is no waste.
Biografi Penulis
Yanti Defiana, Universitas Galuh
EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM)
(Studi Kasus Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot
Sidamulih Pangandaran)
Tri Guntoro1, Yanti Defiana2, Uu Saepudin3
1),2),3)Program Studi Teknik Sipil Universitas Galuh
1Korespondensi: triguntoro200@gmail.com
2Korespondensi: …………………………….
3Korespondensi: uusaepudin20@gmail.com
ABSTRACT
Problems in the Tarikolot Sidamulih Pangandaran Road Improvement Project delay in completing work so that time and cost trends not in accordance with the plan. It is necessary to evaluate the time and cost control on the Tarikolot Road Improvement Project Sidamulih Pangandaran using the Earned Value Management method (EVM).
The EVM method can integrate time and cost factors in control of construction projects. The purpose of this study is to determine the control of time and cost in Tarikolot Sidamulih Pangandaran Road Improvement Project with using the Earned Value Management (EVM) method.
Methods that used in this study is quantitative descriptive, research describe the condition of the project with the analysis of existing data. Data analysis using analytical and descriptive methods. Analytics is existing data processed in such a way as to produce a final result that can Concluded. While descriptive, namely by explaining the problems that already exists or appears.
The results of the study show that the Earned Value Management (EVM) method can control the time and cost of the Tarikolot Road Improvement Project Sidamulih Pangandaran. This is shown from the average value of the time performance index (SPI) more than one, this shows that the time performance is quite good, so that work is in accordance with expectations because it is able to achieve the target work that has been planned. Greater cost performance index (CPI) value From one, this shows that the cost performance is very good, because the cost of (Actual Cost) is smaller when compared to the value (Earned Value) or there is no waste.
Keywords: Time Control, Cost Control, Earned Value Management (EVM)
I. PENDAHULUAN
Pelaksanaan proyek konstruksi memiliki rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, mengendalikan dan kontrol proyek dengan baik. Perencanaan kegiatan proyek merupakan suatu hal yang penting, karena perencanaan ini merupakan dasar dari suatu proyek sehingga proyek berjalan dengan lancar dan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Pada perencanaan proyek konstruksi waktu dan biaya yang dioptimalkan, sehingga pelaksanaan proyek dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Supaya mendapatkan hal tersebut maka harus meminimalisasi waktu dan biaya dalam pengerjaan pekerjaan sesuai kesepakatan kerja. Kesepakatan yang dihasilkan biasanya terkait dengan waktu pelaksanaan, biaya dan mutu bangunan konstruksi dari tahap perancanaan hingga pelaksanaan.
Proyek mempunyai batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang ditentukan. Berkaitan dengan masalah proyek, maka keberhasilan pelaksanaan sebuah proyek tepat pada waktunya merupakan tujuan yang penting bagi pemilik proyek maupun kontraktor. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan dalam proses pelaksanaannya, namun juga harus tetap memperhatikan faktor biaya. Pertambahan biaya yang dikeluarkan diharapkan seminimum mungkin dan tetap memperhatikan standar mutu.
Pengendalian proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan atau usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan tujuan perencanaan, membandingkan pelaksanaan dengan perencanaan, serta melakukan koreksi yang diperlukan agar biaya, sumber daya, dan waktu dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan proyek konstruksi yang diinginkan. Sehingga dengan adanya pengendalian proyek, penyimpangan proyek konstruksi, kerugian yang ditimbulkan, dan keterlambatan proyek yang mungkin terjadi dapat dihindari.
II. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, penelitian menggambarkan kondisi proyek dengan analisis data yang ada. Analisis data menggunakan metode analitis dan deskriptif. Analitis yaitu data yang sudah ada diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil akhir yang dapat disimpulkan. Sedangkan deskriptif yaitu dengan memaparkan masalah-masalah yang sudah ada atau tampak.
Pengumpulan data atau informasi dari suatu pelaksanaan proyek kontruksi yang sangat bermanfaat untuk evaluasi pengendalian waktu dan biaya secara keseluruhan. Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder diantaranya:
Data Primer
Data yang diperoleh hasil pengamatan secara langsung pada objek penelitian, diantaranya kondisi existing proyek dan wawancara.
Data Sekunder
Data yang diperoleh dari instansi terkait atau dari sumber lainnya, diantaranya Rencana Anggaran Biaya (RAB), kumulatif progress (kurva S) dan laporan mingguan.
Data Primer
Data yang diperoleh hasil pengamatan secara langsung pada objek penelitian, diantaranya kondisi existing proyek dan wawancara.
Data Sekunder
Data yang diperoleh dari instansi terkait atau dari sumber lainnya, diantaranya Rencana Anggaran Biaya (RAB), kumulatif progress (kurva S) dan laporan mingguan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.1
Nilai kontrak pada Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran, diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam daftar kuantitas dan harga pada SPK (Surat Perjanjian Kerja) yaitu sebesar Rp 313.691.172,76 ditambah dengan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10% Rp 31.369.117,28 yang kemudian dibulatkan menjadi Rp 345.060.000,00 (tiga ratus empat puluh lima juta enam puluh ribu rupiah). Rencana anggaran biaya Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran seperti terlihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Rencana Anggaran Biaya Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran
No.
Uraian Pekerjaan
Harga
Jumlah Harga
I.
Pekerjaan Persiapan
Pengukuran Ulang
200.000,00
Pembersihan Lokasi
200.000,00
Papan Nama Proyek
200.000,00
Sewa Direksi Keet
600.000,00
Grogram Keselamatan Konstruksi
12.918.600,00
Jumlah
14.118.600,00
II.
Pekerjaan Jalan (960 x 3 Meter)
LPA Kelas B
14.174.071,95
LPA Kelas A
78.964.073,28
Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
21.744.633,60
Aspal untuk Pekerjaan Pelaburan
71.021.030,40
Agregat Penutup Burda
46.905.638,40
Latasir kelas A Sandsheet 1,5 cm
58.215.693,60
Jumlah
291.025.141,23
III.
Pekerjaan Turap (P 10 Meter)
Galian Struktur kedalaman 0-2 m
421.512,74
Pasangan Batu
6.777.982,38
Pemasngan Pelesteran
312.303,45
Pemasangan Acian
187.485,38
Pemasangan Finishing Siaran
848.147,59
Jumlah
9.842.289,25
Jumlah (I + II + III)
313.691.172,76
PPN (10%)
31.369.117,28
Jumlah dibulatkan
345.060.000,00
3.1.2 Perhitungan Planned Value (PV)
Planned Value (PV) merupakan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dijadwalkan pada suatu periode tertentu dan ditetapkan dalam anggaran. Nilai Planned Value (PV) diperoleh dengan mengalikan persentase progres rencana dengan total anggaran proyek. Perhitungan Planned Value (PV) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan PV pada minggu ke 1
PV = Persen progres rencana x total anggaran proyek
= 0,372% x Rp 345.060.000,00
= Rp 1.283.623,20
Hasil Perhitungan Planned Value (PV) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Planned Value (PV)
Minggu ke
(1)
Progres Rencana (%) (2)
Nilai Kontrak (Rp) (3)
Planned Value (PV)
(4)=(2)x(3)
1
0,372
345.060.000,00
1.283.623,20
2
0,941
345.060.000,00
3.247.014,60
3
5,669
345.060.000,00
19.561.451,40
4
14,959
345.060.000,00
51.617.525,40
5
21,560
345.060.000,00
74.394.936,00
6
39,292
345.060.000,00
135.580.975,20
7
61,664
345.060.000,00
212.777.798,40
8
77,743
345.060.000,00
268.259.995,80
9
93,821
345.060.000,00
323.738.742,60
10
98,769
345.060.000,00
340.812.311,40
11
99,077
345.060.000,00
341.875.096,20
12
99,384
345.060.000,00
342.934.430,40
13
99,692
345.060.000,00
343.997.215,20
14
100,000
345.060.000,00
345.060.000,00
Berdasarkan perhitungan Planned Value (PV) di atas dibuat grafik seperti terlihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.
3.1.3 Perhitungan Earned Value (EV)
Earned Value (EV) merupakan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Nilai Earned Value (EV) diperoleh dengan mengalikan antara persentase progres aktual yang telah dilaksanakan dengan total anggaran proyek. Perhitungan Earned Value (EV) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan EV pada minggu ke 1
EV = persen progres aktual x total anggaran proyek
= 0,383% x Rp 345.060.000,00
= Rp 1.321.579,80
Hasil Perhitungan Earned Value (EV) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Earned Value (EV)
Minggu ke
(1)
Progres Rencana (%) (2)
Nilai Kontrak (Rp) (3)
Earned Value (EV)
(4)=(2)x(3)
1
0,383
345.060.000,00
1.321.579,80
2
4,501
345.060.000,00
15.531.150,60
3
15,24
345.060.000,00
52.587.144,00
4
30,973
345.060.000,00
106.875.433,80
5
50,059
345.060.000,00
172.733.585,40
6
64,516
345.060.000,00
222.618.909,60
7
78,315
345.060.000,00
270.233.739,00
8
92,115
345.060.000,00
317.852.019,00
9
100
345.060.000,00
345.060.000,00
10
100
345.060.000,00
345.060.000,00
11
100
345.060.000,00
345.060.000,00
12
100
345.060.000,00
345.060.000,00
13
100
345.060.000,00
345.060.000,00
14
100
345.060.000,00
345.060.000,00
3.1.4 Analisis Varian
Analisis varian meliputi Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV). Schedule Varians (SV) diperoleh dari pengurangan Earned Value (EV) dengan Planned Value (PV) dan Cost Variance (CV) diperoleh dari pengurangan Earned Value (EV) dengan Actual Cost(AC). Perhitungan Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan SV dan CV pada minggu ke 1:
SV = EV - PV
= Rp 1.321.579,80 – Rp 1.283.623.20
= Rp 37.956,60
CV = EV - AC
= Rp 1.321.579,80 – Rp 1.311.228,00
= Rp 10.351,80
Hasil Perhitungan Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4 Nilai Schedule Varian (SV)
Minggu ke
Earned Value (EV)
Planned Value (PV)
SV=EV – PV
1
1.321.579,80
1.283.623,20
37.956,60
2
15.531.150,60
3.247.014,60
12.284.136,00
3
52.587.144,00
19.561.451,40
33.025.692,60
4
106.875.433,80
51.617.525,40
55.257.908,40
5
172.733.585,40
74.394.936,00
98.338.649,40
6
222.618.909,60
135.580.975,20
87.037.934,40
7
270.233.739,00
212.777.798,40
57.455.940,60
8
317.852.019,00
268.259.995,80
49.592.023,20
9
345.060.000,00
323.738.742,60
21.321.257,40
10
345.060.000,00
340.812.311,40
4.247.688,60
11
345.060.000,00
341.875.096,20
3.184.903,80
12
345.060.000,00
342.934.430,40
2.125.569,60
13
345.060.000,00
343.997.215,20
1.062.784,80
14
345.060.000,00
345.060.000,00
-
Tabel 3.5 Nilai Cost Varian (CV)
Minggu ke
Earned Value (EV)
Actual Cost
(AC)
CV=EV – AC
1
1.321.579,80
1.311.228,00
10.351,80
2
15.531.150,60
15.465.589,20
65.561,40
3
52.587.144,00
52.683.760,80
-96.616,80
4
106.875.433,80
106.885.785,60
-10.351,80
5
172.733.585,40
172.723.233,60
10.351,80
6
222.618.909,60
222.583.023,36
35.886,24
7
270.233.739,00
270.250.992,00
-17.253,00
8
317.852.019,00
317.862.370,80
-10.351,80
9
345.060.000,00
345.060.000,00
-
10
345.060.000,00
345.060.000,00
-
11
345.060.000,00
345.060.000,00
-
12
345.060.000,00
345.060.000,00
-
13
345.060.000,00
345.060.000,00
-
14
345.060.000,00
345.060.000,00
-
Berdasarkan perhitungan di atas Cost Variance (CV) positif menunjukan bahwa nilai paket pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan paket pekerjaan tersebut. Sebaliknya nilai negatif menunjukan bahwa nilai paket pekerjaan yang diselesaikan lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang sudah dikeluarkan. Sedangkan Schedule Varians (SV) nilai positif menunjukkan bahwa paket pekerjaan proyek yang terlaksana lebih banyak dibanding rencana. Sebaliknya nilai negatif menunjukan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan.
3.1.5 Analisis Indeks Kinerja
Analisis indek kinerja terdiri dari indeks kinerja jadwal (SPI) dan indeks kinerja biaya (CPI). SPI didapat dari perbandingan EV dengan PV dan CPI didapat dari perbandingan EV dengan AC. Perhitungan indeks kinerja jadwal (SPI) dan indeks kinerja biaya (CPI) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan SPI dan CPI pada minggu ke 1:
SPI = EV / PV
= 1.321.579,80 / 1.283.623,20
= 1,030
CPI = EV / AC
= 1.321.579,80 / 1.311.228,00
= 1,008
Hasil Perhitungan indeks kinerja jadwal (SPI) dan indeks kinerja biaya (CPI) minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.6 Nilai SPI
Minggu ke
Earned Value (EV)
Planned Value (PV)
SPI=EV/PV
1
1.321.579,80
1.283.623,20
1,030
2
15.531.150,60
3.247.014,60
4,783
3
52.587.144,00
19.561.451,40
2,688
4
106.875.433,80
51.617.525,40
2,071
5
172.733.585,40
74.394.936,00
2,322
6
222.618.909,60
135.580.975,20
1,642
7
270.233.739,00
212.777.798,40
1,270
8
317.852.019,00
268.259.995,80
1,185
9
345.060.000,00
323.738.742,60
1,066
10
345.060.000,00
340.812.311,40
1,012
11
345.060.000,00
341.875.096,20
1,009
12
345.060.000,00
342.934.430,40
1,006
13
345.060.000,00
343.997.215,20
1,003
14
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
Tabel 3.7 Nilai CPI
Minggu ke
Earned Value (EV)
Actual Cost (AC)
SPI=EV/AC
1
1.321.579,80
1.311.228,00
1,008
2
15.531.150,60
15.465.589,20
1,004
3
52.587.144,00
52.683.760,80
0,998
4
106.875.433,80
106.885.785,60
1,000
5
172.733.585,40
172.723.233,60
1,000
6
222.618.909,60
222.583.023,36
1,000
7
270.233.739,00
270.250.992,00
1,000
8
317.852.019,00
317.862.370,80
1,000
9
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
10
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
11
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
12
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
13
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
14
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
Berdasarkan perhitungan di atas bahwa nilai SPI menunjukan seberapa besar pekerjaan yang mampu diselesaikan terhadap satuan pekerjaan yang direncanakan. Nilai SPI kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan. Sedangkan nilai CPI kurang dari 1 menunjukan kinerja biaya yang buruk, karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan nilai yang di dapat atau dengan kata lain terjadi pemborosan.
3.1.6 Analisis Estimasi Biaya dan waktu
Analisis estimasi biaya dan waktu meliputi estimasi jadwal (ETC) dan estimasi biaya (EAC). ETC didapat dari perbandingan antara durasi proyek (OD) dengan SPI. Lalu EAC didapat dari perbandingan anggaran total proyek (BAC) dengan CPI. Perhitungan estimasi jadwal (ETC) dan estimasi biaya (EAC) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan ETC dan EAC pada minggu ke 1:
ETC = OD/SPI
= 90 /1,030
= 87
EAC = BAC/CPI
= 345.060.000,00 / 1,008
= 342.357.180,16
Hasil Perhitungan estimasi jadwal (ETC) dan estimasi biaya (EAC) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.8 Perhitungan Estimasi Jadwal (ETC)
Minggu ke
Durasi Proyek (OD)
SPI
ETC=OD/SPI
1
90
1,030
87
2
90
4,783
19
3
90
2,688
33
4
90
2,071
43
5
90
2,322
39
6
90
1,642
55
7
90
1,270
71
8
90
1,185
76
9
90
1,066
84
10
90
1,012
89
11
90
1,009
89
12
90
1,006
89
13
90
1,003
90
14
90
1,000
90
Tabel 3.9 Perhitungan estimasi biaya (EAC)
Minggu ke
Total Biaya(BAC)
CPI
EAC=BAC/CPI
1
345.060.000,00
1,008
342.357.180,16
2
345.060.000,00
1,004
343.603.403,69
3
345.060.000,00
0,998
345.693.968,50
4
345.060.000,00
1,000
345.093.422,01
5
345.060.000,00
1,000
345.039.320,80
6
345.060.000,00
1,000
345.004.376,22
7
345.060.000,00
1,000
345.082.030,26
8
345.060.000,00
1,000
345.071.237,91
9
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
10
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
11
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
12
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
13
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
14
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
3.1.7 Pembahasan
Berdasarkan perhitungan SV, CV, SPI, CPI, ETC dan EAC, maka untuk mempermudah menganalisis kondisi proyek, dibuat rekap hasil perhitungan seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.10 Rekap Hasil Perhitungan
Minggu
ke
Indek Kinerja Waktu (SPI)
Indek Kinerja Biaya (CPI)
Estimasi Waktu (Hari)
Estimasi Biaya (Rp)
1
1,030
1,008
87
342.357.180,16
2
4,783
1,004
19
343.603.403,69
3
2,688
0,998
33
345.693.968,50
4
2,071
1,000
43
345.093.422,01
5
2,322
1,000
39
345.039.320,80
6
1,642
1,000
55
345.004.376,22
7
1,270
1,000
71
345.082.030,26
8
1,185
1,000
76
345.071.237,91
9
1,066
1,000
84
345.060.000,00
10
1,012
1,000
89
345.060.000,00
11
1,009
1,000
89
345.060.000,00
12
1,006
1,000
89
345.060.000,00
13
1,003
1,000
90
345.060.000,00
14
1,000
1,000
90
345.060.000,00
Hasil perhitungan Planned Value (PV), perhitungan Earned Value (EV), analisis Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV), analisis indek kinerja waktu (SPI) dan analisis indek kinerja biaya (CPI), analisis estimasi biaya (EAC) dan estimasi waktu (ETC), maka untuk mempermudah menganalisis kondisi proyek diuraikan pada Tabel 3.10 di bawah ini
Tabel 3.11 Rekap Perhitungan dan Analisis
Minggu
ke
Indek Kinerja Waktu (SPI)
Indek Kinerja Biaya (CPI)
Estimasi Waktu (Hari)
Estimasi Biaya (Rp)
1
1,030
1,008
87
342.357.180,16
2
4,783
1,004
19
343.603.403,69
3
2,688
0,998
33
345.693.968,50
4
2,071
1,000
43
345.093.422,01
5
2,322
1,000
39
345.039.320,80
6
1,642
1,000
55
345.004.376,22
7
1,270
1,000
71
345.082.030,26
8
1,185
1,000
76
345.071.237,91
9
1,066
1,000
84
345.060.000,00
10
1,012
1,000
89
345.060.000,00
11
1,009
1,000
89
345.060.000,00
12
1,006
1,000
89
345.060.000,00
13
1,003
1,000
90
345.060.000,00
14
1,000
1,000
90
345.060.000,00
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasandapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Metode Earned Value Management dapat mengendalikan waktu dan biaya Proyek Peningkatan Jalan Tariklot Sidaulih Pangandaran.
V. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1985,”Kontrol Pelaksanaan dan Pengawasan Pekerjaan” VSTC-JICA
Frederika, Ariany, 2010, “Analisis Percepatan Pelaksanaan dengan Menambah Jam Kerja Optimum pada Proyek Konstruksi”, Denpasar: Universitas Udayana.
Mulyadi Pudjosumarto, Drs., 1998,”Evaluasi Proyek” Liberty
Nugroho P., ” Manajemen Proyek Konstruksi” Universitas Kristen Petra , Surabaya.
Rahman, Irfanur, 2010, “Earned Value Analysis Terhadap Biaya pada Proyek Pembangunan Gedung”, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Sujamto, 1997,”Asfek-Asfek Pengawasan Proyek di Indonesia” Sinar Grafika, Bandung.
Sugeng B, “Teknik Pengelolaan dan Pelaksanaan” Diktat Kuliah Universitas Sebelas Maret, Solo.
Soehendrodjati RJB., 1987,” Pengantar Manajemen Konstruksi Bagian I” Diktat Kuliah Teknik Sipil, ITB
Zulkarnaen D, 1984,”Perencanaan dan Analisa Proyek” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
Vitriani and Baknur, Farid. 2010,” Studi Pengendalian Proyek dengan Metode Konsep Nilai Hasil(Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Causeaway Pelabuhan Curah Garongkong Kab. Barru”, Universitas Hasanuddin, Makasar.
Zulkarnaen D, 1984,”Perencanaan dan Analisa Proyek” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM)
(Studi Kasus Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot
Sidamulih Pangandaran)
Tri Guntoro1, Yanti Defiana2, Uu Saepudin3
1),2),3)Program Studi Teknik Sipil Universitas Galuh
1Korespondensi: triguntoro200@gmail.com
2Korespondensi: …………………………….
3Korespondensi: uusaepudin20@gmail.com
ABSTRACT
Problems in the Tarikolot Sidamulih Pangandaran Road Improvement Project delay in completing work so that time and cost trends not in accordance with the plan. It is necessary to evaluate the time and cost control on the Tarikolot Road Improvement Project Sidamulih Pangandaran using the Earned Value Management method (EVM).
The EVM method can integrate time and cost factors in control of construction projects. The purpose of this study is to determine the control of time and cost in Tarikolot Sidamulih Pangandaran Road Improvement Project with using the Earned Value Management (EVM) method.
Methods that used in this study is quantitative descriptive, research describe the condition of the project with the analysis of existing data. Data analysis using analytical and descriptive methods. Analytics is existing data processed in such a way as to produce a final result that can Concluded. While descriptive, namely by explaining the problems that already exists or appears.
The results of the study show that the Earned Value Management (EVM) method can control the time and cost of the Tarikolot Road Improvement Project Sidamulih Pangandaran. This is shown from the average value of the time performance index (SPI) more than one, this shows that the time performance is quite good, so that work is in accordance with expectations because it is able to achieve the target work that has been planned. Greater cost performance index (CPI) value From one, this shows that the cost performance is very good, because the cost of (Actual Cost) is smaller when compared to the value (Earned Value) or there is no waste.
Keywords: Time Control, Cost Control, Earned Value Management (EVM)
I. PENDAHULUAN
Pelaksanaan proyek konstruksi memiliki rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, mengendalikan dan kontrol proyek dengan baik. Perencanaan kegiatan proyek merupakan suatu hal yang penting, karena perencanaan ini merupakan dasar dari suatu proyek sehingga proyek berjalan dengan lancar dan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Pada perencanaan proyek konstruksi waktu dan biaya yang dioptimalkan, sehingga pelaksanaan proyek dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Supaya mendapatkan hal tersebut maka harus meminimalisasi waktu dan biaya dalam pengerjaan pekerjaan sesuai kesepakatan kerja. Kesepakatan yang dihasilkan biasanya terkait dengan waktu pelaksanaan, biaya dan mutu bangunan konstruksi dari tahap perancanaan hingga pelaksanaan.
Proyek mempunyai batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang ditentukan. Berkaitan dengan masalah proyek, maka keberhasilan pelaksanaan sebuah proyek tepat pada waktunya merupakan tujuan yang penting bagi pemilik proyek maupun kontraktor. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan dalam proses pelaksanaannya, namun juga harus tetap memperhatikan faktor biaya. Pertambahan biaya yang dikeluarkan diharapkan seminimum mungkin dan tetap memperhatikan standar mutu.
Pengendalian proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan atau usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan tujuan perencanaan, membandingkan pelaksanaan dengan perencanaan, serta melakukan koreksi yang diperlukan agar biaya, sumber daya, dan waktu dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan proyek konstruksi yang diinginkan. Sehingga dengan adanya pengendalian proyek, penyimpangan proyek konstruksi, kerugian yang ditimbulkan, dan keterlambatan proyek yang mungkin terjadi dapat dihindari.
II. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, penelitian menggambarkan kondisi proyek dengan analisis data yang ada. Analisis data menggunakan metode analitis dan deskriptif. Analitis yaitu data yang sudah ada diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil akhir yang dapat disimpulkan. Sedangkan deskriptif yaitu dengan memaparkan masalah-masalah yang sudah ada atau tampak.
Pengumpulan data atau informasi dari suatu pelaksanaan proyek kontruksi yang sangat bermanfaat untuk evaluasi pengendalian waktu dan biaya secara keseluruhan. Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder diantaranya:
Data Primer
Data yang diperoleh hasil pengamatan secara langsung pada objek penelitian, diantaranya kondisi existing proyek dan wawancara.
Data Sekunder
Data yang diperoleh dari instansi terkait atau dari sumber lainnya, diantaranya Rencana Anggaran Biaya (RAB), kumulatif progress (kurva S) dan laporan mingguan.
Data Primer
Data yang diperoleh hasil pengamatan secara langsung pada objek penelitian, diantaranya kondisi existing proyek dan wawancara.
Data Sekunder
Data yang diperoleh dari instansi terkait atau dari sumber lainnya, diantaranya Rencana Anggaran Biaya (RAB), kumulatif progress (kurva S) dan laporan mingguan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.1
Nilai kontrak pada Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran, diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam daftar kuantitas dan harga pada SPK (Surat Perjanjian Kerja) yaitu sebesar Rp 313.691.172,76 ditambah dengan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10% Rp 31.369.117,28 yang kemudian dibulatkan menjadi Rp 345.060.000,00 (tiga ratus empat puluh lima juta enam puluh ribu rupiah). Rencana anggaran biaya Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran seperti terlihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Rencana Anggaran Biaya Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran
No.
Uraian Pekerjaan
Harga
Jumlah Harga
I.
Pekerjaan Persiapan
Pengukuran Ulang
200.000,00
Pembersihan Lokasi
200.000,00
Papan Nama Proyek
200.000,00
Sewa Direksi Keet
600.000,00
Grogram Keselamatan Konstruksi
12.918.600,00
Jumlah
14.118.600,00
II.
Pekerjaan Jalan (960 x 3 Meter)
LPA Kelas B
14.174.071,95
LPA Kelas A
78.964.073,28
Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
21.744.633,60
Aspal untuk Pekerjaan Pelaburan
71.021.030,40
Agregat Penutup Burda
46.905.638,40
Latasir kelas A Sandsheet 1,5 cm
58.215.693,60
Jumlah
291.025.141,23
III.
Pekerjaan Turap (P 10 Meter)
Galian Struktur kedalaman 0-2 m
421.512,74
Pasangan Batu
6.777.982,38
Pemasngan Pelesteran
312.303,45
Pemasangan Acian
187.485,38
Pemasangan Finishing Siaran
848.147,59
Jumlah
9.842.289,25
Jumlah (I + II + III)
313.691.172,76
PPN (10%)
31.369.117,28
Jumlah dibulatkan
345.060.000,00
3.1.2 Perhitungan Planned Value (PV)
Planned Value (PV) merupakan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dijadwalkan pada suatu periode tertentu dan ditetapkan dalam anggaran. Nilai Planned Value (PV) diperoleh dengan mengalikan persentase progres rencana dengan total anggaran proyek. Perhitungan Planned Value (PV) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan PV pada minggu ke 1
PV = Persen progres rencana x total anggaran proyek
= 0,372% x Rp 345.060.000,00
= Rp 1.283.623,20
Hasil Perhitungan Planned Value (PV) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Planned Value (PV)
Minggu ke
(1)
Progres Rencana (%) (2)
Nilai Kontrak (Rp) (3)
Planned Value (PV)
(4)=(2)x(3)
1
0,372
345.060.000,00
1.283.623,20
2
0,941
345.060.000,00
3.247.014,60
3
5,669
345.060.000,00
19.561.451,40
4
14,959
345.060.000,00
51.617.525,40
5
21,560
345.060.000,00
74.394.936,00
6
39,292
345.060.000,00
135.580.975,20
7
61,664
345.060.000,00
212.777.798,40
8
77,743
345.060.000,00
268.259.995,80
9
93,821
345.060.000,00
323.738.742,60
10
98,769
345.060.000,00
340.812.311,40
11
99,077
345.060.000,00
341.875.096,20
12
99,384
345.060.000,00
342.934.430,40
13
99,692
345.060.000,00
343.997.215,20
14
100,000
345.060.000,00
345.060.000,00
Berdasarkan perhitungan Planned Value (PV) di atas dibuat grafik seperti terlihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.
3.1.3 Perhitungan Earned Value (EV)
Earned Value (EV) merupakan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Nilai Earned Value (EV) diperoleh dengan mengalikan antara persentase progres aktual yang telah dilaksanakan dengan total anggaran proyek. Perhitungan Earned Value (EV) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan EV pada minggu ke 1
EV = persen progres aktual x total anggaran proyek
= 0,383% x Rp 345.060.000,00
= Rp 1.321.579,80
Hasil Perhitungan Earned Value (EV) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Earned Value (EV)
Minggu ke
(1)
Progres Rencana (%) (2)
Nilai Kontrak (Rp) (3)
Earned Value (EV)
(4)=(2)x(3)
1
0,383
345.060.000,00
1.321.579,80
2
4,501
345.060.000,00
15.531.150,60
3
15,24
345.060.000,00
52.587.144,00
4
30,973
345.060.000,00
106.875.433,80
5
50,059
345.060.000,00
172.733.585,40
6
64,516
345.060.000,00
222.618.909,60
7
78,315
345.060.000,00
270.233.739,00
8
92,115
345.060.000,00
317.852.019,00
9
100
345.060.000,00
345.060.000,00
10
100
345.060.000,00
345.060.000,00
11
100
345.060.000,00
345.060.000,00
12
100
345.060.000,00
345.060.000,00
13
100
345.060.000,00
345.060.000,00
14
100
345.060.000,00
345.060.000,00
3.1.4 Analisis Varian
Analisis varian meliputi Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV). Schedule Varians (SV) diperoleh dari pengurangan Earned Value (EV) dengan Planned Value (PV) dan Cost Variance (CV) diperoleh dari pengurangan Earned Value (EV) dengan Actual Cost(AC). Perhitungan Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan SV dan CV pada minggu ke 1:
SV = EV - PV
= Rp 1.321.579,80 – Rp 1.283.623.20
= Rp 37.956,60
CV = EV - AC
= Rp 1.321.579,80 – Rp 1.311.228,00
= Rp 10.351,80
Hasil Perhitungan Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4 Nilai Schedule Varian (SV)
Minggu ke
Earned Value (EV)
Planned Value (PV)
SV=EV – PV
1
1.321.579,80
1.283.623,20
37.956,60
2
15.531.150,60
3.247.014,60
12.284.136,00
3
52.587.144,00
19.561.451,40
33.025.692,60
4
106.875.433,80
51.617.525,40
55.257.908,40
5
172.733.585,40
74.394.936,00
98.338.649,40
6
222.618.909,60
135.580.975,20
87.037.934,40
7
270.233.739,00
212.777.798,40
57.455.940,60
8
317.852.019,00
268.259.995,80
49.592.023,20
9
345.060.000,00
323.738.742,60
21.321.257,40
10
345.060.000,00
340.812.311,40
4.247.688,60
11
345.060.000,00
341.875.096,20
3.184.903,80
12
345.060.000,00
342.934.430,40
2.125.569,60
13
345.060.000,00
343.997.215,20
1.062.784,80
14
345.060.000,00
345.060.000,00
-
Tabel 3.5 Nilai Cost Varian (CV)
Minggu ke
Earned Value (EV)
Actual Cost
(AC)
CV=EV – AC
1
1.321.579,80
1.311.228,00
10.351,80
2
15.531.150,60
15.465.589,20
65.561,40
3
52.587.144,00
52.683.760,80
-96.616,80
4
106.875.433,80
106.885.785,60
-10.351,80
5
172.733.585,40
172.723.233,60
10.351,80
6
222.618.909,60
222.583.023,36
35.886,24
7
270.233.739,00
270.250.992,00
-17.253,00
8
317.852.019,00
317.862.370,80
-10.351,80
9
345.060.000,00
345.060.000,00
-
10
345.060.000,00
345.060.000,00
-
11
345.060.000,00
345.060.000,00
-
12
345.060.000,00
345.060.000,00
-
13
345.060.000,00
345.060.000,00
-
14
345.060.000,00
345.060.000,00
-
Berdasarkan perhitungan di atas Cost Variance (CV) positif menunjukan bahwa nilai paket pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan paket pekerjaan tersebut. Sebaliknya nilai negatif menunjukan bahwa nilai paket pekerjaan yang diselesaikan lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang sudah dikeluarkan. Sedangkan Schedule Varians (SV) nilai positif menunjukkan bahwa paket pekerjaan proyek yang terlaksana lebih banyak dibanding rencana. Sebaliknya nilai negatif menunjukan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan.
3.1.5 Analisis Indeks Kinerja
Analisis indek kinerja terdiri dari indeks kinerja jadwal (SPI) dan indeks kinerja biaya (CPI). SPI didapat dari perbandingan EV dengan PV dan CPI didapat dari perbandingan EV dengan AC. Perhitungan indeks kinerja jadwal (SPI) dan indeks kinerja biaya (CPI) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan SPI dan CPI pada minggu ke 1:
SPI = EV / PV
= 1.321.579,80 / 1.283.623,20
= 1,030
CPI = EV / AC
= 1.321.579,80 / 1.311.228,00
= 1,008
Hasil Perhitungan indeks kinerja jadwal (SPI) dan indeks kinerja biaya (CPI) minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.6 Nilai SPI
Minggu ke
Earned Value (EV)
Planned Value (PV)
SPI=EV/PV
1
1.321.579,80
1.283.623,20
1,030
2
15.531.150,60
3.247.014,60
4,783
3
52.587.144,00
19.561.451,40
2,688
4
106.875.433,80
51.617.525,40
2,071
5
172.733.585,40
74.394.936,00
2,322
6
222.618.909,60
135.580.975,20
1,642
7
270.233.739,00
212.777.798,40
1,270
8
317.852.019,00
268.259.995,80
1,185
9
345.060.000,00
323.738.742,60
1,066
10
345.060.000,00
340.812.311,40
1,012
11
345.060.000,00
341.875.096,20
1,009
12
345.060.000,00
342.934.430,40
1,006
13
345.060.000,00
343.997.215,20
1,003
14
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
Tabel 3.7 Nilai CPI
Minggu ke
Earned Value (EV)
Actual Cost (AC)
SPI=EV/AC
1
1.321.579,80
1.311.228,00
1,008
2
15.531.150,60
15.465.589,20
1,004
3
52.587.144,00
52.683.760,80
0,998
4
106.875.433,80
106.885.785,60
1,000
5
172.733.585,40
172.723.233,60
1,000
6
222.618.909,60
222.583.023,36
1,000
7
270.233.739,00
270.250.992,00
1,000
8
317.852.019,00
317.862.370,80
1,000
9
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
10
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
11
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
12
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
13
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
14
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
Berdasarkan perhitungan di atas bahwa nilai SPI menunjukan seberapa besar pekerjaan yang mampu diselesaikan terhadap satuan pekerjaan yang direncanakan. Nilai SPI kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan. Sedangkan nilai CPI kurang dari 1 menunjukan kinerja biaya yang buruk, karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan nilai yang di dapat atau dengan kata lain terjadi pemborosan.
3.1.6 Analisis Estimasi Biaya dan waktu
Analisis estimasi biaya dan waktu meliputi estimasi jadwal (ETC) dan estimasi biaya (EAC). ETC didapat dari perbandingan antara durasi proyek (OD) dengan SPI. Lalu EAC didapat dari perbandingan anggaran total proyek (BAC) dengan CPI. Perhitungan estimasi jadwal (ETC) dan estimasi biaya (EAC) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan ETC dan EAC pada minggu ke 1:
ETC = OD/SPI
= 90 /1,030
= 87
EAC = BAC/CPI
= 345.060.000,00 / 1,008
= 342.357.180,16
Hasil Perhitungan estimasi jadwal (ETC) dan estimasi biaya (EAC) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.8 Perhitungan Estimasi Jadwal (ETC)
Minggu ke
Durasi Proyek (OD)
SPI
ETC=OD/SPI
1
90
1,030
87
2
90
4,783
19
3
90
2,688
33
4
90
2,071
43
5
90
2,322
39
6
90
1,642
55
7
90
1,270
71
8
90
1,185
76
9
90
1,066
84
10
90
1,012
89
11
90
1,009
89
12
90
1,006
89
13
90
1,003
90
14
90
1,000
90
Tabel 3.9 Perhitungan estimasi biaya (EAC)
Minggu ke
Total Biaya(BAC)
CPI
EAC=BAC/CPI
1
345.060.000,00
1,008
342.357.180,16
2
345.060.000,00
1,004
343.603.403,69
3
345.060.000,00
0,998
345.693.968,50
4
345.060.000,00
1,000
345.093.422,01
5
345.060.000,00
1,000
345.039.320,80
6
345.060.000,00
1,000
345.004.376,22
7
345.060.000,00
1,000
345.082.030,26
8
345.060.000,00
1,000
345.071.237,91
9
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
10
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
11
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
12
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
13
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
14
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
3.1.7 Pembahasan
Berdasarkan perhitungan SV, CV, SPI, CPI, ETC dan EAC, maka untuk mempermudah menganalisis kondisi proyek, dibuat rekap hasil perhitungan seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.10 Rekap Hasil Perhitungan
Minggu
ke
Indek Kinerja Waktu (SPI)
Indek Kinerja Biaya (CPI)
Estimasi Waktu (Hari)
Estimasi Biaya (Rp)
1
1,030
1,008
87
342.357.180,16
2
4,783
1,004
19
343.603.403,69
3
2,688
0,998
33
345.693.968,50
4
2,071
1,000
43
345.093.422,01
5
2,322
1,000
39
345.039.320,80
6
1,642
1,000
55
345.004.376,22
7
1,270
1,000
71
345.082.030,26
8
1,185
1,000
76
345.071.237,91
9
1,066
1,000
84
345.060.000,00
10
1,012
1,000
89
345.060.000,00
11
1,009
1,000
89
345.060.000,00
12
1,006
1,000
89
345.060.000,00
13
1,003
1,000
90
345.060.000,00
14
1,000
1,000
90
345.060.000,00
Hasil perhitungan Planned Value (PV), perhitungan Earned Value (EV), analisis Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV), analisis indek kinerja waktu (SPI) dan analisis indek kinerja biaya (CPI), analisis estimasi biaya (EAC) dan estimasi waktu (ETC), maka untuk mempermudah menganalisis kondisi proyek diuraikan pada Tabel 3.10 di bawah ini
Tabel 3.11 Rekap Perhitungan dan Analisis
Minggu
ke
Indek Kinerja Waktu (SPI)
Indek Kinerja Biaya (CPI)
Estimasi Waktu (Hari)
Estimasi Biaya (Rp)
1
1,030
1,008
87
342.357.180,16
2
4,783
1,004
19
343.603.403,69
3
2,688
0,998
33
345.693.968,50
4
2,071
1,000
43
345.093.422,01
5
2,322
1,000
39
345.039.320,80
6
1,642
1,000
55
345.004.376,22
7
1,270
1,000
71
345.082.030,26
8
1,185
1,000
76
345.071.237,91
9
1,066
1,000
84
345.060.000,00
10
1,012
1,000
89
345.060.000,00
11
1,009
1,000
89
345.060.000,00
12
1,006
1,000
89
345.060.000,00
13
1,003
1,000
90
345.060.000,00
14
1,000
1,000
90
345.060.000,00
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasandapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Metode Earned Value Management dapat mengendalikan waktu dan biaya Proyek Peningkatan Jalan Tariklot Sidaulih Pangandaran.
V. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1985,”Kontrol Pelaksanaan dan Pengawasan Pekerjaan” VSTC-JICA
Frederika, Ariany, 2010, “Analisis Percepatan Pelaksanaan dengan Menambah Jam Kerja Optimum pada Proyek Konstruksi”, Denpasar: Universitas Udayana.
Mulyadi Pudjosumarto, Drs., 1998,”Evaluasi Proyek” Liberty
Nugroho P., ” Manajemen Proyek Konstruksi” Universitas Kristen Petra , Surabaya.
Rahman, Irfanur, 2010, “Earned Value Analysis Terhadap Biaya pada Proyek Pembangunan Gedung”, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Sujamto, 1997,”Asfek-Asfek Pengawasan Proyek di Indonesia” Sinar Grafika, Bandung.
Sugeng B, “Teknik Pengelolaan dan Pelaksanaan” Diktat Kuliah Universitas Sebelas Maret, Solo.
Soehendrodjati RJB., 1987,” Pengantar Manajemen Konstruksi Bagian I” Diktat Kuliah Teknik Sipil, ITB
Zulkarnaen D, 1984,”Perencanaan dan Analisa Proyek” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
Vitriani and Baknur, Farid. 2010,” Studi Pengendalian Proyek dengan Metode Konsep Nilai Hasil(Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Causeaway Pelabuhan Curah Garongkong Kab. Barru”, Universitas Hasanuddin, Makasar.
Zulkarnaen D, 1984,”Perencanaan dan Analisa Proyek” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
Uu Saepudin , Universitas Galuh
EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM)
(Studi Kasus Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot
Sidamulih Pangandaran)
Tri Guntoro1, Yanti Defiana2, Uu Saepudin3
1),2),3)Program Studi Teknik Sipil Universitas Galuh
1Korespondensi: triguntoro200@gmail.com
2Korespondensi: …………………………….
3Korespondensi: uusaepudin20@gmail.com
ABSTRACT
Problems in the Tarikolot Sidamulih Pangandaran Road Improvement Project delay in completing work so that time and cost trends not in accordance with the plan. It is necessary to evaluate the time and cost control on the Tarikolot Road Improvement Project Sidamulih Pangandaran using the Earned Value Management method (EVM).
The EVM method can integrate time and cost factors in control of construction projects. The purpose of this study is to determine the control of time and cost in Tarikolot Sidamulih Pangandaran Road Improvement Project with using the Earned Value Management (EVM) method.
Methods that used in this study is quantitative descriptive, research describe the condition of the project with the analysis of existing data. Data analysis using analytical and descriptive methods. Analytics is existing data processed in such a way as to produce a final result that can Concluded. While descriptive, namely by explaining the problems that already exists or appears.
The results of the study show that the Earned Value Management (EVM) method can control the time and cost of the Tarikolot Road Improvement Project Sidamulih Pangandaran. This is shown from the average value of the time performance index (SPI) more than one, this shows that the time performance is quite good, so that work is in accordance with expectations because it is able to achieve the target work that has been planned. Greater cost performance index (CPI) value From one, this shows that the cost performance is very good, because the cost of (Actual Cost) is smaller when compared to the value (Earned Value) or there is no waste.
Keywords: Time Control, Cost Control, Earned Value Management (EVM)
I. PENDAHULUAN
Pelaksanaan proyek konstruksi memiliki rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, mengendalikan dan kontrol proyek dengan baik. Perencanaan kegiatan proyek merupakan suatu hal yang penting, karena perencanaan ini merupakan dasar dari suatu proyek sehingga proyek berjalan dengan lancar dan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Pada perencanaan proyek konstruksi waktu dan biaya yang dioptimalkan, sehingga pelaksanaan proyek dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Supaya mendapatkan hal tersebut maka harus meminimalisasi waktu dan biaya dalam pengerjaan pekerjaan sesuai kesepakatan kerja. Kesepakatan yang dihasilkan biasanya terkait dengan waktu pelaksanaan, biaya dan mutu bangunan konstruksi dari tahap perancanaan hingga pelaksanaan.
Proyek mempunyai batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang ditentukan. Berkaitan dengan masalah proyek, maka keberhasilan pelaksanaan sebuah proyek tepat pada waktunya merupakan tujuan yang penting bagi pemilik proyek maupun kontraktor. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan dalam proses pelaksanaannya, namun juga harus tetap memperhatikan faktor biaya. Pertambahan biaya yang dikeluarkan diharapkan seminimum mungkin dan tetap memperhatikan standar mutu.
Pengendalian proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan atau usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan tujuan perencanaan, membandingkan pelaksanaan dengan perencanaan, serta melakukan koreksi yang diperlukan agar biaya, sumber daya, dan waktu dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan proyek konstruksi yang diinginkan. Sehingga dengan adanya pengendalian proyek, penyimpangan proyek konstruksi, kerugian yang ditimbulkan, dan keterlambatan proyek yang mungkin terjadi dapat dihindari.
II. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, penelitian menggambarkan kondisi proyek dengan analisis data yang ada. Analisis data menggunakan metode analitis dan deskriptif. Analitis yaitu data yang sudah ada diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil akhir yang dapat disimpulkan. Sedangkan deskriptif yaitu dengan memaparkan masalah-masalah yang sudah ada atau tampak.
Pengumpulan data atau informasi dari suatu pelaksanaan proyek kontruksi yang sangat bermanfaat untuk evaluasi pengendalian waktu dan biaya secara keseluruhan. Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder diantaranya:
Data Primer
Data yang diperoleh hasil pengamatan secara langsung pada objek penelitian, diantaranya kondisi existing proyek dan wawancara.
Data Sekunder
Data yang diperoleh dari instansi terkait atau dari sumber lainnya, diantaranya Rencana Anggaran Biaya (RAB), kumulatif progress (kurva S) dan laporan mingguan.
Data Primer
Data yang diperoleh hasil pengamatan secara langsung pada objek penelitian, diantaranya kondisi existing proyek dan wawancara.
Data Sekunder
Data yang diperoleh dari instansi terkait atau dari sumber lainnya, diantaranya Rencana Anggaran Biaya (RAB), kumulatif progress (kurva S) dan laporan mingguan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.1
Nilai kontrak pada Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran, diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam daftar kuantitas dan harga pada SPK (Surat Perjanjian Kerja) yaitu sebesar Rp 313.691.172,76 ditambah dengan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10% Rp 31.369.117,28 yang kemudian dibulatkan menjadi Rp 345.060.000,00 (tiga ratus empat puluh lima juta enam puluh ribu rupiah). Rencana anggaran biaya Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran seperti terlihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Rencana Anggaran Biaya Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran
No.
Uraian Pekerjaan
Harga
Jumlah Harga
I.
Pekerjaan Persiapan
Pengukuran Ulang
200.000,00
Pembersihan Lokasi
200.000,00
Papan Nama Proyek
200.000,00
Sewa Direksi Keet
600.000,00
Grogram Keselamatan Konstruksi
12.918.600,00
Jumlah
14.118.600,00
II.
Pekerjaan Jalan (960 x 3 Meter)
LPA Kelas B
14.174.071,95
LPA Kelas A
78.964.073,28
Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
21.744.633,60
Aspal untuk Pekerjaan Pelaburan
71.021.030,40
Agregat Penutup Burda
46.905.638,40
Latasir kelas A Sandsheet 1,5 cm
58.215.693,60
Jumlah
291.025.141,23
III.
Pekerjaan Turap (P 10 Meter)
Galian Struktur kedalaman 0-2 m
421.512,74
Pasangan Batu
6.777.982,38
Pemasngan Pelesteran
312.303,45
Pemasangan Acian
187.485,38
Pemasangan Finishing Siaran
848.147,59
Jumlah
9.842.289,25
Jumlah (I + II + III)
313.691.172,76
PPN (10%)
31.369.117,28
Jumlah dibulatkan
345.060.000,00
3.1.2 Perhitungan Planned Value (PV)
Planned Value (PV) merupakan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dijadwalkan pada suatu periode tertentu dan ditetapkan dalam anggaran. Nilai Planned Value (PV) diperoleh dengan mengalikan persentase progres rencana dengan total anggaran proyek. Perhitungan Planned Value (PV) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan PV pada minggu ke 1
PV = Persen progres rencana x total anggaran proyek
= 0,372% x Rp 345.060.000,00
= Rp 1.283.623,20
Hasil Perhitungan Planned Value (PV) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Planned Value (PV)
Minggu ke
(1)
Progres Rencana (%) (2)
Nilai Kontrak (Rp) (3)
Planned Value (PV)
(4)=(2)x(3)
1
0,372
345.060.000,00
1.283.623,20
2
0,941
345.060.000,00
3.247.014,60
3
5,669
345.060.000,00
19.561.451,40
4
14,959
345.060.000,00
51.617.525,40
5
21,560
345.060.000,00
74.394.936,00
6
39,292
345.060.000,00
135.580.975,20
7
61,664
345.060.000,00
212.777.798,40
8
77,743
345.060.000,00
268.259.995,80
9
93,821
345.060.000,00
323.738.742,60
10
98,769
345.060.000,00
340.812.311,40
11
99,077
345.060.000,00
341.875.096,20
12
99,384
345.060.000,00
342.934.430,40
13
99,692
345.060.000,00
343.997.215,20
14
100,000
345.060.000,00
345.060.000,00
Berdasarkan perhitungan Planned Value (PV) di atas dibuat grafik seperti terlihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.
3.1.3 Perhitungan Earned Value (EV)
Earned Value (EV) merupakan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Nilai Earned Value (EV) diperoleh dengan mengalikan antara persentase progres aktual yang telah dilaksanakan dengan total anggaran proyek. Perhitungan Earned Value (EV) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan EV pada minggu ke 1
EV = persen progres aktual x total anggaran proyek
= 0,383% x Rp 345.060.000,00
= Rp 1.321.579,80
Hasil Perhitungan Earned Value (EV) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Earned Value (EV)
Minggu ke
(1)
Progres Rencana (%) (2)
Nilai Kontrak (Rp) (3)
Earned Value (EV)
(4)=(2)x(3)
1
0,383
345.060.000,00
1.321.579,80
2
4,501
345.060.000,00
15.531.150,60
3
15,24
345.060.000,00
52.587.144,00
4
30,973
345.060.000,00
106.875.433,80
5
50,059
345.060.000,00
172.733.585,40
6
64,516
345.060.000,00
222.618.909,60
7
78,315
345.060.000,00
270.233.739,00
8
92,115
345.060.000,00
317.852.019,00
9
100
345.060.000,00
345.060.000,00
10
100
345.060.000,00
345.060.000,00
11
100
345.060.000,00
345.060.000,00
12
100
345.060.000,00
345.060.000,00
13
100
345.060.000,00
345.060.000,00
14
100
345.060.000,00
345.060.000,00
3.1.4 Analisis Varian
Analisis varian meliputi Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV). Schedule Varians (SV) diperoleh dari pengurangan Earned Value (EV) dengan Planned Value (PV) dan Cost Variance (CV) diperoleh dari pengurangan Earned Value (EV) dengan Actual Cost(AC). Perhitungan Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan SV dan CV pada minggu ke 1:
SV = EV - PV
= Rp 1.321.579,80 – Rp 1.283.623.20
= Rp 37.956,60
CV = EV - AC
= Rp 1.321.579,80 – Rp 1.311.228,00
= Rp 10.351,80
Hasil Perhitungan Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4 Nilai Schedule Varian (SV)
Minggu ke
Earned Value (EV)
Planned Value (PV)
SV=EV – PV
1
1.321.579,80
1.283.623,20
37.956,60
2
15.531.150,60
3.247.014,60
12.284.136,00
3
52.587.144,00
19.561.451,40
33.025.692,60
4
106.875.433,80
51.617.525,40
55.257.908,40
5
172.733.585,40
74.394.936,00
98.338.649,40
6
222.618.909,60
135.580.975,20
87.037.934,40
7
270.233.739,00
212.777.798,40
57.455.940,60
8
317.852.019,00
268.259.995,80
49.592.023,20
9
345.060.000,00
323.738.742,60
21.321.257,40
10
345.060.000,00
340.812.311,40
4.247.688,60
11
345.060.000,00
341.875.096,20
3.184.903,80
12
345.060.000,00
342.934.430,40
2.125.569,60
13
345.060.000,00
343.997.215,20
1.062.784,80
14
345.060.000,00
345.060.000,00
-
Tabel 3.5 Nilai Cost Varian (CV)
Minggu ke
Earned Value (EV)
Actual Cost
(AC)
CV=EV – AC
1
1.321.579,80
1.311.228,00
10.351,80
2
15.531.150,60
15.465.589,20
65.561,40
3
52.587.144,00
52.683.760,80
-96.616,80
4
106.875.433,80
106.885.785,60
-10.351,80
5
172.733.585,40
172.723.233,60
10.351,80
6
222.618.909,60
222.583.023,36
35.886,24
7
270.233.739,00
270.250.992,00
-17.253,00
8
317.852.019,00
317.862.370,80
-10.351,80
9
345.060.000,00
345.060.000,00
-
10
345.060.000,00
345.060.000,00
-
11
345.060.000,00
345.060.000,00
-
12
345.060.000,00
345.060.000,00
-
13
345.060.000,00
345.060.000,00
-
14
345.060.000,00
345.060.000,00
-
Berdasarkan perhitungan di atas Cost Variance (CV) positif menunjukan bahwa nilai paket pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan paket pekerjaan tersebut. Sebaliknya nilai negatif menunjukan bahwa nilai paket pekerjaan yang diselesaikan lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang sudah dikeluarkan. Sedangkan Schedule Varians (SV) nilai positif menunjukkan bahwa paket pekerjaan proyek yang terlaksana lebih banyak dibanding rencana. Sebaliknya nilai negatif menunjukan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan.
3.1.5 Analisis Indeks Kinerja
Analisis indek kinerja terdiri dari indeks kinerja jadwal (SPI) dan indeks kinerja biaya (CPI). SPI didapat dari perbandingan EV dengan PV dan CPI didapat dari perbandingan EV dengan AC. Perhitungan indeks kinerja jadwal (SPI) dan indeks kinerja biaya (CPI) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan SPI dan CPI pada minggu ke 1:
SPI = EV / PV
= 1.321.579,80 / 1.283.623,20
= 1,030
CPI = EV / AC
= 1.321.579,80 / 1.311.228,00
= 1,008
Hasil Perhitungan indeks kinerja jadwal (SPI) dan indeks kinerja biaya (CPI) minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.6 Nilai SPI
Minggu ke
Earned Value (EV)
Planned Value (PV)
SPI=EV/PV
1
1.321.579,80
1.283.623,20
1,030
2
15.531.150,60
3.247.014,60
4,783
3
52.587.144,00
19.561.451,40
2,688
4
106.875.433,80
51.617.525,40
2,071
5
172.733.585,40
74.394.936,00
2,322
6
222.618.909,60
135.580.975,20
1,642
7
270.233.739,00
212.777.798,40
1,270
8
317.852.019,00
268.259.995,80
1,185
9
345.060.000,00
323.738.742,60
1,066
10
345.060.000,00
340.812.311,40
1,012
11
345.060.000,00
341.875.096,20
1,009
12
345.060.000,00
342.934.430,40
1,006
13
345.060.000,00
343.997.215,20
1,003
14
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
Tabel 3.7 Nilai CPI
Minggu ke
Earned Value (EV)
Actual Cost (AC)
SPI=EV/AC
1
1.321.579,80
1.311.228,00
1,008
2
15.531.150,60
15.465.589,20
1,004
3
52.587.144,00
52.683.760,80
0,998
4
106.875.433,80
106.885.785,60
1,000
5
172.733.585,40
172.723.233,60
1,000
6
222.618.909,60
222.583.023,36
1,000
7
270.233.739,00
270.250.992,00
1,000
8
317.852.019,00
317.862.370,80
1,000
9
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
10
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
11
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
12
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
13
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
14
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
Berdasarkan perhitungan di atas bahwa nilai SPI menunjukan seberapa besar pekerjaan yang mampu diselesaikan terhadap satuan pekerjaan yang direncanakan. Nilai SPI kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan. Sedangkan nilai CPI kurang dari 1 menunjukan kinerja biaya yang buruk, karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan nilai yang di dapat atau dengan kata lain terjadi pemborosan.
3.1.6 Analisis Estimasi Biaya dan waktu
Analisis estimasi biaya dan waktu meliputi estimasi jadwal (ETC) dan estimasi biaya (EAC). ETC didapat dari perbandingan antara durasi proyek (OD) dengan SPI. Lalu EAC didapat dari perbandingan anggaran total proyek (BAC) dengan CPI. Perhitungan estimasi jadwal (ETC) dan estimasi biaya (EAC) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan ETC dan EAC pada minggu ke 1:
ETC = OD/SPI
= 90 /1,030
= 87
EAC = BAC/CPI
= 345.060.000,00 / 1,008
= 342.357.180,16
Hasil Perhitungan estimasi jadwal (ETC) dan estimasi biaya (EAC) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.8 Perhitungan Estimasi Jadwal (ETC)
Minggu ke
Durasi Proyek (OD)
SPI
ETC=OD/SPI
1
90
1,030
87
2
90
4,783
19
3
90
2,688
33
4
90
2,071
43
5
90
2,322
39
6
90
1,642
55
7
90
1,270
71
8
90
1,185
76
9
90
1,066
84
10
90
1,012
89
11
90
1,009
89
12
90
1,006
89
13
90
1,003
90
14
90
1,000
90
Tabel 3.9 Perhitungan estimasi biaya (EAC)
Minggu ke
Total Biaya(BAC)
CPI
EAC=BAC/CPI
1
345.060.000,00
1,008
342.357.180,16
2
345.060.000,00
1,004
343.603.403,69
3
345.060.000,00
0,998
345.693.968,50
4
345.060.000,00
1,000
345.093.422,01
5
345.060.000,00
1,000
345.039.320,80
6
345.060.000,00
1,000
345.004.376,22
7
345.060.000,00
1,000
345.082.030,26
8
345.060.000,00
1,000
345.071.237,91
9
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
10
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
11
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
12
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
13
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
14
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
3.1.7 Pembahasan
Berdasarkan perhitungan SV, CV, SPI, CPI, ETC dan EAC, maka untuk mempermudah menganalisis kondisi proyek, dibuat rekap hasil perhitungan seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.10 Rekap Hasil Perhitungan
Minggu
ke
Indek Kinerja Waktu (SPI)
Indek Kinerja Biaya (CPI)
Estimasi Waktu (Hari)
Estimasi Biaya (Rp)
1
1,030
1,008
87
342.357.180,16
2
4,783
1,004
19
343.603.403,69
3
2,688
0,998
33
345.693.968,50
4
2,071
1,000
43
345.093.422,01
5
2,322
1,000
39
345.039.320,80
6
1,642
1,000
55
345.004.376,22
7
1,270
1,000
71
345.082.030,26
8
1,185
1,000
76
345.071.237,91
9
1,066
1,000
84
345.060.000,00
10
1,012
1,000
89
345.060.000,00
11
1,009
1,000
89
345.060.000,00
12
1,006
1,000
89
345.060.000,00
13
1,003
1,000
90
345.060.000,00
14
1,000
1,000
90
345.060.000,00
Hasil perhitungan Planned Value (PV), perhitungan Earned Value (EV), analisis Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV), analisis indek kinerja waktu (SPI) dan analisis indek kinerja biaya (CPI), analisis estimasi biaya (EAC) dan estimasi waktu (ETC), maka untuk mempermudah menganalisis kondisi proyek diuraikan pada Tabel 3.10 di bawah ini
Tabel 3.11 Rekap Perhitungan dan Analisis
Minggu
ke
Indek Kinerja Waktu (SPI)
Indek Kinerja Biaya (CPI)
Estimasi Waktu (Hari)
Estimasi Biaya (Rp)
1
1,030
1,008
87
342.357.180,16
2
4,783
1,004
19
343.603.403,69
3
2,688
0,998
33
345.693.968,50
4
2,071
1,000
43
345.093.422,01
5
2,322
1,000
39
345.039.320,80
6
1,642
1,000
55
345.004.376,22
7
1,270
1,000
71
345.082.030,26
8
1,185
1,000
76
345.071.237,91
9
1,066
1,000
84
345.060.000,00
10
1,012
1,000
89
345.060.000,00
11
1,009
1,000
89
345.060.000,00
12
1,006
1,000
89
345.060.000,00
13
1,003
1,000
90
345.060.000,00
14
1,000
1,000
90
345.060.000,00
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasandapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Metode Earned Value Management dapat mengendalikan waktu dan biaya Proyek Peningkatan Jalan Tariklot Sidaulih Pangandaran.
V. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1985,”Kontrol Pelaksanaan dan Pengawasan Pekerjaan” VSTC-JICA
Frederika, Ariany, 2010, “Analisis Percepatan Pelaksanaan dengan Menambah Jam Kerja Optimum pada Proyek Konstruksi”, Denpasar: Universitas Udayana.
Mulyadi Pudjosumarto, Drs., 1998,”Evaluasi Proyek” Liberty
Nugroho P., ” Manajemen Proyek Konstruksi” Universitas Kristen Petra , Surabaya.
Rahman, Irfanur, 2010, “Earned Value Analysis Terhadap Biaya pada Proyek Pembangunan Gedung”, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Sujamto, 1997,”Asfek-Asfek Pengawasan Proyek di Indonesia” Sinar Grafika, Bandung.
Sugeng B, “Teknik Pengelolaan dan Pelaksanaan” Diktat Kuliah Universitas Sebelas Maret, Solo.
Soehendrodjati RJB., 1987,” Pengantar Manajemen Konstruksi Bagian I” Diktat Kuliah Teknik Sipil, ITB
Zulkarnaen D, 1984,”Perencanaan dan Analisa Proyek” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
Vitriani and Baknur, Farid. 2010,” Studi Pengendalian Proyek dengan Metode Konsep Nilai Hasil(Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Causeaway Pelabuhan Curah Garongkong Kab. Barru”, Universitas Hasanuddin, Makasar.
Zulkarnaen D, 1984,”Perencanaan dan Analisa Proyek” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM)
(Studi Kasus Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot
Sidamulih Pangandaran)
Tri Guntoro1, Yanti Defiana2, Uu Saepudin3
1),2),3)Program Studi Teknik Sipil Universitas Galuh
1Korespondensi: triguntoro200@gmail.com
2Korespondensi: …………………………….
3Korespondensi: uusaepudin20@gmail.com
ABSTRACT
Problems in the Tarikolot Sidamulih Pangandaran Road Improvement Project delay in completing work so that time and cost trends not in accordance with the plan. It is necessary to evaluate the time and cost control on the Tarikolot Road Improvement Project Sidamulih Pangandaran using the Earned Value Management method (EVM).
The EVM method can integrate time and cost factors in control of construction projects. The purpose of this study is to determine the control of time and cost in Tarikolot Sidamulih Pangandaran Road Improvement Project with using the Earned Value Management (EVM) method.
Methods that used in this study is quantitative descriptive, research describe the condition of the project with the analysis of existing data. Data analysis using analytical and descriptive methods. Analytics is existing data processed in such a way as to produce a final result that can Concluded. While descriptive, namely by explaining the problems that already exists or appears.
The results of the study show that the Earned Value Management (EVM) method can control the time and cost of the Tarikolot Road Improvement Project Sidamulih Pangandaran. This is shown from the average value of the time performance index (SPI) more than one, this shows that the time performance is quite good, so that work is in accordance with expectations because it is able to achieve the target work that has been planned. Greater cost performance index (CPI) value From one, this shows that the cost performance is very good, because the cost of (Actual Cost) is smaller when compared to the value (Earned Value) or there is no waste.
Keywords: Time Control, Cost Control, Earned Value Management (EVM)
I. PENDAHULUAN
Pelaksanaan proyek konstruksi memiliki rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, mengendalikan dan kontrol proyek dengan baik. Perencanaan kegiatan proyek merupakan suatu hal yang penting, karena perencanaan ini merupakan dasar dari suatu proyek sehingga proyek berjalan dengan lancar dan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Pada perencanaan proyek konstruksi waktu dan biaya yang dioptimalkan, sehingga pelaksanaan proyek dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Supaya mendapatkan hal tersebut maka harus meminimalisasi waktu dan biaya dalam pengerjaan pekerjaan sesuai kesepakatan kerja. Kesepakatan yang dihasilkan biasanya terkait dengan waktu pelaksanaan, biaya dan mutu bangunan konstruksi dari tahap perancanaan hingga pelaksanaan.
Proyek mempunyai batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang ditentukan. Berkaitan dengan masalah proyek, maka keberhasilan pelaksanaan sebuah proyek tepat pada waktunya merupakan tujuan yang penting bagi pemilik proyek maupun kontraktor. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan dalam proses pelaksanaannya, namun juga harus tetap memperhatikan faktor biaya. Pertambahan biaya yang dikeluarkan diharapkan seminimum mungkin dan tetap memperhatikan standar mutu.
Pengendalian proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan atau usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan tujuan perencanaan, membandingkan pelaksanaan dengan perencanaan, serta melakukan koreksi yang diperlukan agar biaya, sumber daya, dan waktu dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan proyek konstruksi yang diinginkan. Sehingga dengan adanya pengendalian proyek, penyimpangan proyek konstruksi, kerugian yang ditimbulkan, dan keterlambatan proyek yang mungkin terjadi dapat dihindari.
II. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, penelitian menggambarkan kondisi proyek dengan analisis data yang ada. Analisis data menggunakan metode analitis dan deskriptif. Analitis yaitu data yang sudah ada diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil akhir yang dapat disimpulkan. Sedangkan deskriptif yaitu dengan memaparkan masalah-masalah yang sudah ada atau tampak.
Pengumpulan data atau informasi dari suatu pelaksanaan proyek kontruksi yang sangat bermanfaat untuk evaluasi pengendalian waktu dan biaya secara keseluruhan. Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder diantaranya:
Data Primer
Data yang diperoleh hasil pengamatan secara langsung pada objek penelitian, diantaranya kondisi existing proyek dan wawancara.
Data Sekunder
Data yang diperoleh dari instansi terkait atau dari sumber lainnya, diantaranya Rencana Anggaran Biaya (RAB), kumulatif progress (kurva S) dan laporan mingguan.
Data Primer
Data yang diperoleh hasil pengamatan secara langsung pada objek penelitian, diantaranya kondisi existing proyek dan wawancara.
Data Sekunder
Data yang diperoleh dari instansi terkait atau dari sumber lainnya, diantaranya Rencana Anggaran Biaya (RAB), kumulatif progress (kurva S) dan laporan mingguan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.1
Nilai kontrak pada Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran, diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam daftar kuantitas dan harga pada SPK (Surat Perjanjian Kerja) yaitu sebesar Rp 313.691.172,76 ditambah dengan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10% Rp 31.369.117,28 yang kemudian dibulatkan menjadi Rp 345.060.000,00 (tiga ratus empat puluh lima juta enam puluh ribu rupiah). Rencana anggaran biaya Proyek Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran seperti terlihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Rencana Anggaran Biaya Peningkatan Jalan Tarikolot Sidamulih Pangandaran
No.
Uraian Pekerjaan
Harga
Jumlah Harga
I.
Pekerjaan Persiapan
Pengukuran Ulang
200.000,00
Pembersihan Lokasi
200.000,00
Papan Nama Proyek
200.000,00
Sewa Direksi Keet
600.000,00
Grogram Keselamatan Konstruksi
12.918.600,00
Jumlah
14.118.600,00
II.
Pekerjaan Jalan (960 x 3 Meter)
LPA Kelas B
14.174.071,95
LPA Kelas A
78.964.073,28
Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
21.744.633,60
Aspal untuk Pekerjaan Pelaburan
71.021.030,40
Agregat Penutup Burda
46.905.638,40
Latasir kelas A Sandsheet 1,5 cm
58.215.693,60
Jumlah
291.025.141,23
III.
Pekerjaan Turap (P 10 Meter)
Galian Struktur kedalaman 0-2 m
421.512,74
Pasangan Batu
6.777.982,38
Pemasngan Pelesteran
312.303,45
Pemasangan Acian
187.485,38
Pemasangan Finishing Siaran
848.147,59
Jumlah
9.842.289,25
Jumlah (I + II + III)
313.691.172,76
PPN (10%)
31.369.117,28
Jumlah dibulatkan
345.060.000,00
3.1.2 Perhitungan Planned Value (PV)
Planned Value (PV) merupakan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dijadwalkan pada suatu periode tertentu dan ditetapkan dalam anggaran. Nilai Planned Value (PV) diperoleh dengan mengalikan persentase progres rencana dengan total anggaran proyek. Perhitungan Planned Value (PV) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan PV pada minggu ke 1
PV = Persen progres rencana x total anggaran proyek
= 0,372% x Rp 345.060.000,00
= Rp 1.283.623,20
Hasil Perhitungan Planned Value (PV) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Planned Value (PV)
Minggu ke
(1)
Progres Rencana (%) (2)
Nilai Kontrak (Rp) (3)
Planned Value (PV)
(4)=(2)x(3)
1
0,372
345.060.000,00
1.283.623,20
2
0,941
345.060.000,00
3.247.014,60
3
5,669
345.060.000,00
19.561.451,40
4
14,959
345.060.000,00
51.617.525,40
5
21,560
345.060.000,00
74.394.936,00
6
39,292
345.060.000,00
135.580.975,20
7
61,664
345.060.000,00
212.777.798,40
8
77,743
345.060.000,00
268.259.995,80
9
93,821
345.060.000,00
323.738.742,60
10
98,769
345.060.000,00
340.812.311,40
11
99,077
345.060.000,00
341.875.096,20
12
99,384
345.060.000,00
342.934.430,40
13
99,692
345.060.000,00
343.997.215,20
14
100,000
345.060.000,00
345.060.000,00
Berdasarkan perhitungan Planned Value (PV) di atas dibuat grafik seperti terlihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.
3.1.3 Perhitungan Earned Value (EV)
Earned Value (EV) merupakan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Nilai Earned Value (EV) diperoleh dengan mengalikan antara persentase progres aktual yang telah dilaksanakan dengan total anggaran proyek. Perhitungan Earned Value (EV) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan EV pada minggu ke 1
EV = persen progres aktual x total anggaran proyek
= 0,383% x Rp 345.060.000,00
= Rp 1.321.579,80
Hasil Perhitungan Earned Value (EV) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Earned Value (EV)
Minggu ke
(1)
Progres Rencana (%) (2)
Nilai Kontrak (Rp) (3)
Earned Value (EV)
(4)=(2)x(3)
1
0,383
345.060.000,00
1.321.579,80
2
4,501
345.060.000,00
15.531.150,60
3
15,24
345.060.000,00
52.587.144,00
4
30,973
345.060.000,00
106.875.433,80
5
50,059
345.060.000,00
172.733.585,40
6
64,516
345.060.000,00
222.618.909,60
7
78,315
345.060.000,00
270.233.739,00
8
92,115
345.060.000,00
317.852.019,00
9
100
345.060.000,00
345.060.000,00
10
100
345.060.000,00
345.060.000,00
11
100
345.060.000,00
345.060.000,00
12
100
345.060.000,00
345.060.000,00
13
100
345.060.000,00
345.060.000,00
14
100
345.060.000,00
345.060.000,00
3.1.4 Analisis Varian
Analisis varian meliputi Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV). Schedule Varians (SV) diperoleh dari pengurangan Earned Value (EV) dengan Planned Value (PV) dan Cost Variance (CV) diperoleh dari pengurangan Earned Value (EV) dengan Actual Cost(AC). Perhitungan Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan SV dan CV pada minggu ke 1:
SV = EV - PV
= Rp 1.321.579,80 – Rp 1.283.623.20
= Rp 37.956,60
CV = EV - AC
= Rp 1.321.579,80 – Rp 1.311.228,00
= Rp 10.351,80
Hasil Perhitungan Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4 Nilai Schedule Varian (SV)
Minggu ke
Earned Value (EV)
Planned Value (PV)
SV=EV – PV
1
1.321.579,80
1.283.623,20
37.956,60
2
15.531.150,60
3.247.014,60
12.284.136,00
3
52.587.144,00
19.561.451,40
33.025.692,60
4
106.875.433,80
51.617.525,40
55.257.908,40
5
172.733.585,40
74.394.936,00
98.338.649,40
6
222.618.909,60
135.580.975,20
87.037.934,40
7
270.233.739,00
212.777.798,40
57.455.940,60
8
317.852.019,00
268.259.995,80
49.592.023,20
9
345.060.000,00
323.738.742,60
21.321.257,40
10
345.060.000,00
340.812.311,40
4.247.688,60
11
345.060.000,00
341.875.096,20
3.184.903,80
12
345.060.000,00
342.934.430,40
2.125.569,60
13
345.060.000,00
343.997.215,20
1.062.784,80
14
345.060.000,00
345.060.000,00
-
Tabel 3.5 Nilai Cost Varian (CV)
Minggu ke
Earned Value (EV)
Actual Cost
(AC)
CV=EV – AC
1
1.321.579,80
1.311.228,00
10.351,80
2
15.531.150,60
15.465.589,20
65.561,40
3
52.587.144,00
52.683.760,80
-96.616,80
4
106.875.433,80
106.885.785,60
-10.351,80
5
172.733.585,40
172.723.233,60
10.351,80
6
222.618.909,60
222.583.023,36
35.886,24
7
270.233.739,00
270.250.992,00
-17.253,00
8
317.852.019,00
317.862.370,80
-10.351,80
9
345.060.000,00
345.060.000,00
-
10
345.060.000,00
345.060.000,00
-
11
345.060.000,00
345.060.000,00
-
12
345.060.000,00
345.060.000,00
-
13
345.060.000,00
345.060.000,00
-
14
345.060.000,00
345.060.000,00
-
Berdasarkan perhitungan di atas Cost Variance (CV) positif menunjukan bahwa nilai paket pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan paket pekerjaan tersebut. Sebaliknya nilai negatif menunjukan bahwa nilai paket pekerjaan yang diselesaikan lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang sudah dikeluarkan. Sedangkan Schedule Varians (SV) nilai positif menunjukkan bahwa paket pekerjaan proyek yang terlaksana lebih banyak dibanding rencana. Sebaliknya nilai negatif menunjukan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan.
3.1.5 Analisis Indeks Kinerja
Analisis indek kinerja terdiri dari indeks kinerja jadwal (SPI) dan indeks kinerja biaya (CPI). SPI didapat dari perbandingan EV dengan PV dan CPI didapat dari perbandingan EV dengan AC. Perhitungan indeks kinerja jadwal (SPI) dan indeks kinerja biaya (CPI) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan SPI dan CPI pada minggu ke 1:
SPI = EV / PV
= 1.321.579,80 / 1.283.623,20
= 1,030
CPI = EV / AC
= 1.321.579,80 / 1.311.228,00
= 1,008
Hasil Perhitungan indeks kinerja jadwal (SPI) dan indeks kinerja biaya (CPI) minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.6 Nilai SPI
Minggu ke
Earned Value (EV)
Planned Value (PV)
SPI=EV/PV
1
1.321.579,80
1.283.623,20
1,030
2
15.531.150,60
3.247.014,60
4,783
3
52.587.144,00
19.561.451,40
2,688
4
106.875.433,80
51.617.525,40
2,071
5
172.733.585,40
74.394.936,00
2,322
6
222.618.909,60
135.580.975,20
1,642
7
270.233.739,00
212.777.798,40
1,270
8
317.852.019,00
268.259.995,80
1,185
9
345.060.000,00
323.738.742,60
1,066
10
345.060.000,00
340.812.311,40
1,012
11
345.060.000,00
341.875.096,20
1,009
12
345.060.000,00
342.934.430,40
1,006
13
345.060.000,00
343.997.215,20
1,003
14
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
Tabel 3.7 Nilai CPI
Minggu ke
Earned Value (EV)
Actual Cost (AC)
SPI=EV/AC
1
1.321.579,80
1.311.228,00
1,008
2
15.531.150,60
15.465.589,20
1,004
3
52.587.144,00
52.683.760,80
0,998
4
106.875.433,80
106.885.785,60
1,000
5
172.733.585,40
172.723.233,60
1,000
6
222.618.909,60
222.583.023,36
1,000
7
270.233.739,00
270.250.992,00
1,000
8
317.852.019,00
317.862.370,80
1,000
9
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
10
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
11
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
12
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
13
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
14
345.060.000,00
345.060.000,00
1,000
Berdasarkan perhitungan di atas bahwa nilai SPI menunjukan seberapa besar pekerjaan yang mampu diselesaikan terhadap satuan pekerjaan yang direncanakan. Nilai SPI kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan. Sedangkan nilai CPI kurang dari 1 menunjukan kinerja biaya yang buruk, karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan nilai yang di dapat atau dengan kata lain terjadi pemborosan.
3.1.6 Analisis Estimasi Biaya dan waktu
Analisis estimasi biaya dan waktu meliputi estimasi jadwal (ETC) dan estimasi biaya (EAC). ETC didapat dari perbandingan antara durasi proyek (OD) dengan SPI. Lalu EAC didapat dari perbandingan anggaran total proyek (BAC) dengan CPI. Perhitungan estimasi jadwal (ETC) dan estimasi biaya (EAC) minggu pertama seperti diuraikan dibawah ini.
Perhitungan ETC dan EAC pada minggu ke 1:
ETC = OD/SPI
= 90 /1,030
= 87
EAC = BAC/CPI
= 345.060.000,00 / 1,008
= 342.357.180,16
Hasil Perhitungan estimasi jadwal (ETC) dan estimasi biaya (EAC) dari minggu pertama sampai minggu ke empat belas seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.8 Perhitungan Estimasi Jadwal (ETC)
Minggu ke
Durasi Proyek (OD)
SPI
ETC=OD/SPI
1
90
1,030
87
2
90
4,783
19
3
90
2,688
33
4
90
2,071
43
5
90
2,322
39
6
90
1,642
55
7
90
1,270
71
8
90
1,185
76
9
90
1,066
84
10
90
1,012
89
11
90
1,009
89
12
90
1,006
89
13
90
1,003
90
14
90
1,000
90
Tabel 3.9 Perhitungan estimasi biaya (EAC)
Minggu ke
Total Biaya(BAC)
CPI
EAC=BAC/CPI
1
345.060.000,00
1,008
342.357.180,16
2
345.060.000,00
1,004
343.603.403,69
3
345.060.000,00
0,998
345.693.968,50
4
345.060.000,00
1,000
345.093.422,01
5
345.060.000,00
1,000
345.039.320,80
6
345.060.000,00
1,000
345.004.376,22
7
345.060.000,00
1,000
345.082.030,26
8
345.060.000,00
1,000
345.071.237,91
9
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
10
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
11
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
12
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
13
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
14
345.060.000,00
1,000
345.060.000,00
3.1.7 Pembahasan
Berdasarkan perhitungan SV, CV, SPI, CPI, ETC dan EAC, maka untuk mempermudah menganalisis kondisi proyek, dibuat rekap hasil perhitungan seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.10 Rekap Hasil Perhitungan
Minggu
ke
Indek Kinerja Waktu (SPI)
Indek Kinerja Biaya (CPI)
Estimasi Waktu (Hari)
Estimasi Biaya (Rp)
1
1,030
1,008
87
342.357.180,16
2
4,783
1,004
19
343.603.403,69
3
2,688
0,998
33
345.693.968,50
4
2,071
1,000
43
345.093.422,01
5
2,322
1,000
39
345.039.320,80
6
1,642
1,000
55
345.004.376,22
7
1,270
1,000
71
345.082.030,26
8
1,185
1,000
76
345.071.237,91
9
1,066
1,000
84
345.060.000,00
10
1,012
1,000
89
345.060.000,00
11
1,009
1,000
89
345.060.000,00
12
1,006
1,000
89
345.060.000,00
13
1,003
1,000
90
345.060.000,00
14
1,000
1,000
90
345.060.000,00
Hasil perhitungan Planned Value (PV), perhitungan Earned Value (EV), analisis Schedule Varians (SV) dan Cost Variance (CV), analisis indek kinerja waktu (SPI) dan analisis indek kinerja biaya (CPI), analisis estimasi biaya (EAC) dan estimasi waktu (ETC), maka untuk mempermudah menganalisis kondisi proyek diuraikan pada Tabel 3.10 di bawah ini
Tabel 3.11 Rekap Perhitungan dan Analisis
Minggu
ke
Indek Kinerja Waktu (SPI)
Indek Kinerja Biaya (CPI)
Estimasi Waktu (Hari)
Estimasi Biaya (Rp)
1
1,030
1,008
87
342.357.180,16
2
4,783
1,004
19
343.603.403,69
3
2,688
0,998
33
345.693.968,50
4
2,071
1,000
43
345.093.422,01
5
2,322
1,000
39
345.039.320,80
6
1,642
1,000
55
345.004.376,22
7
1,270
1,000
71
345.082.030,26
8
1,185
1,000
76
345.071.237,91
9
1,066
1,000
84
345.060.000,00
10
1,012
1,000
89
345.060.000,00
11
1,009
1,000
89
345.060.000,00
12
1,006
1,000
89
345.060.000,00
13
1,003
1,000
90
345.060.000,00
14
1,000
1,000
90
345.060.000,00
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasandapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Metode Earned Value Management dapat mengendalikan waktu dan biaya Proyek Peningkatan Jalan Tariklot Sidaulih Pangandaran.
V. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1985,”Kontrol Pelaksanaan dan Pengawasan Pekerjaan” VSTC-JICA
Frederika, Ariany, 2010, “Analisis Percepatan Pelaksanaan dengan Menambah Jam Kerja Optimum pada Proyek Konstruksi”, Denpasar: Universitas Udayana.
Mulyadi Pudjosumarto, Drs., 1998,”Evaluasi Proyek” Liberty
Nugroho P., ” Manajemen Proyek Konstruksi” Universitas Kristen Petra , Surabaya.
Rahman, Irfanur, 2010, “Earned Value Analysis Terhadap Biaya pada Proyek Pembangunan Gedung”, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Sujamto, 1997,”Asfek-Asfek Pengawasan Proyek di Indonesia” Sinar Grafika, Bandung.
Sugeng B, “Teknik Pengelolaan dan Pelaksanaan” Diktat Kuliah Universitas Sebelas Maret, Solo.
Soehendrodjati RJB., 1987,” Pengantar Manajemen Konstruksi Bagian I” Diktat Kuliah Teknik Sipil, ITB
Zulkarnaen D, 1984,”Perencanaan dan Analisa Proyek” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
Vitriani and Baknur, Farid. 2010,” Studi Pengendalian Proyek dengan Metode Konsep Nilai Hasil(Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Causeaway Pelabuhan Curah Garongkong Kab. Barru”, Universitas Hasanuddin, Makasar.
Zulkarnaen D, 1984,”Perencanaan dan Analisa Proyek” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta