KAJIAN KRIMINOLOGIS TERHADAP PELAKU RESIDIVIS OLEH ANAK DI WILAYAH HUKUM KABUPATEN CIAMIS

Studi Kasus Putusan Putusan Nomor:3/Pid.Sus.Anak/2022/PN.Cms

Abstrak

Dalam perkembangan era globaliasai saat ini banyak anak yang telah bertransformasi menjadi seorang pelaku kejahatan atau tindak pidana yang seharusnya anak tidak terlibat dalam hal tersebut. Kejahatan atau tindak pidana yang dilakukan pun semakin meresahkan yang tidak hanya merugikan diri sendiri namun juga merugikan oranglain, bahkan tidak jarang anak terus mengulangi kejahatannya dan kerap menjadi seorang residivis. Kajian kriminologi terhadap pelaku residivis oleh anak (Studi Kasus Putusan Nomor: 3/Pid.Sus.Anak/2022/PN.CMS) merupakan pengulangan kejahatan yang dilakukan oleh anak yang sebelumnya pernah melakukan kejahatan, lalu melakukan lagi kejahatan lainnya atau dengan kata lain anak menjadi seorang residivis. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai faktor-faktor yang menyebabkan anak mengulangi kejahatan (residivis), akibat yang ditimbulkan oleh pelaku residivis anak, upaya apa saja yang dilakukan aparat penegak hukum untuk mencegah anak menjadi seorang residivis dalam kasus putusan Nomor :3/Pid.Sus.Anak/2022/PN.CMS). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu cara untuk memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi dan menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan metode kepustakaan, penelitian lapangan dengan obervasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ini menunjukan berupa kajian kriminologi terhadap pelaku residivis oleh anak (studi kasus putusan Nomor:3/Pid.Sus.Anak/2022/PN.CMS) yaitu faktor-faktor yang menyebabkan anak menjadi seorang residivis adalah faktor internal anak yaitu kesadaran anak yang buruk, faktor keluarga ,juga faktor lingkungan pergaulan. Dari hal tersebut mengakibatkan timbulnya dampak baik terhadap korban juga terhadap lingkungan. Upaya-upaya yang dilakukan oleh aparat penegak hukum terhadap seorang residivis anak yaitu upaya preventif dan represif.