KRONOLOGIS LAHIRNYA MASYARAKAT ANTI LITERASI MEDIA DIGITAL
DOI:
https://doi.org/10.25157/moderat.v8i3.2772Abstract
Ada satu desa di Jawa Barat yang sebagian besar penduduknya tidak mau menggunakan media elektronik, seperti televisi dan telepon genggam, meskipun ada Gerakan Nasional Literasi Digital yang gencar, melimpahnya informasi, dan meningkatnya pengguna internet di Indonesia, yang didominasi oleh Provinsi Jawa Barat. untuk meredam antusiasme lokal dalam inisiatif atau gerakan literasi digital. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif dan metodologi penelitian grounded theory untuk mengkaji kemunculan temporal orang-orang yang tidak menyukai media digital. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan aparat desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rendahnya tingkat pendidikan dan pengalaman kerja, yang memunculkan pandangan dan keyakinan yang bergantung pada kelompok tertentu, menjadi pemicu gerakan anti literasi digital. Pandangan antipati kelompoknya terhadap media digital secara konsisten diungkapkan dalam forum pengajian dan khutbah Jumat. Karena pemerintah harus menciptakan lingkungan yang kondusif bagi warganya, kondisi ini melahirkan sikap apatis dan kompromi. Kajian ini memunculkan ide agar pemerintah segera membuat program literasi desa bekerjasama dengan kecamatan, kabupaten, dan kementerian agama.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan © 2023 by Program Studi Ilmu Pemerintahan is licensed under CC BY-SA 4.0