KEHADIRAN PARTAI GELOMBANG RAKYAT INDONESIA SEBAGAI MANAJEMEN KONFLIK INTERNAL PARTAI POLITIK
DOI:
https://doi.org/10.25157/moderat.v9i2.2822Abstract
Conflict within political parties is something that cannot be avoided, and not infrequently internal conflicts can create party divisions. This paper aims to analyze how the internal conflict of the PKS party can give birth to a new party (Gelora). This paper uses a literature study, with the data used being books and primary or original scientific reports contained in articles or journals related to internal conflicts of political parties and the institutionalization of political parties. Based on the results of the analysis, this paper explains that the birth of the Gelora party was due to differences in political ideology between Anis Matta and Hilmi Aminudin, and the reforms that Anis Matta wanted were rejected by PKS cadres. Seeing the institutionalization of the Partai Keadilan Sejahtera (PKS) is still relatively low because the party cannot overcome its own internal conflicts, thus creating divisions and giving birth to a new party (Partai Gelora). The form of conflict management taken by the conflicting parties is by establishing a new party, namely Gelora. In other words, the conflict of action will continue internally, because there are parties who decide to break up the party.
References
Abdalla, A. (2002). Understanding C.R. SIPABIO A Conflict Analysis Model. Mary Kishimba. HYPPERLINK.
Akmar, Z. (2019). Konflik Internal Partai Keadilan Sejahtera Tahun 2016: Studi Kasus Konflik Fahri Hamzah Dengan Pimpinan DPP PKS. POLITIKA, Jurnal Ilmu Politik, 10(1), 89.
Argenti, G. (2021). Partai Baru Antara Gelora, Ummat, Dan Masyumi (Reborn) Oleh : Gili Argenti. September.
Arianto, A., Zetra, A., & Fadhilah, R. R. (2021). Konflik Politik dalam Kepengurusan Partai di Sumatera Barat. Jurnal Terapan Pemerintahan Minangkabau, 1(1), 76–84. https://doi.org/10.33701/jtpm.v1i1.1871
Barokah, F., Maryanah, T., Darmastuti, A., & Hertanto, H. (2022). Disrupsi Politik. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 21(1), 1–13. https://doi.org/10.35967/njip.v21i1.273
Bolin, N. (2007). New Party Entrance- Analyzing the Impact of Political Institutions. Umeå Working Papers in Political Science, 2.
Brin.go.id. (2013). Menakar Kualitas Institusionalisasi Partai Politik dalam Sistem Multipartai Di Indonesia.
Budiatri, A. P., Haris, S., Lili Romli, S. N., Nurhasim, M., Darmawan, D., & Hanafi, R. I. (2017). Faksi Dan Konflik Internal Partai-Partai Politik Di Indonesia Era Reformasi. Jurnal Penelitian Politik, 14(2).
Budiatri, & Putri, A. (2018). Faksi Dan Konflik Internal Partai Politik Di Era Reformasi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
CNN Indonesia. (2019). Anis Matta Akui Gelora Lahir karena Konflik Internal PKS.
CNN Indonesia. (2020). Penggawa Partai Gelora: “Gerbong” PKS hingga Deddy Mizwar.
Databoks.katadata.co.id. (2022). Ini Perolehan Suara PKS dalam Pemilu 1999-2019.
Fadlurrohman, A. Z. (2017). Problem Pelembagaan Partai Politik Dalam Pilkada Serentak di Jawa Timur. Jurnal Transformative, 3(2), 16–31.
Hanafi, R. I. (2018). Kemunculan Dan Tantangan Partai Politik Baru Pada Pemilu 2019. Jurnal Penelitian Politik, Volume 15.
Harahap, R. O. (2020). Partai Gelora di Sumatera Utara Asal-Usul dan Perkembangannya. Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara.
Harmel, R., & Robertson, J. D. (1985). Formation and Success of New Parties: A Cross-National Analysis. International Political Science Review, 6(4).
Huntington, S. P. (1973). Political Order in Changing Societies. Yale University Press.
L, D. S. (2015). Manajemen konflik partai politik. Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi, VII(07), 17–20.
Liliweri, A. (1997). Komunikasi Antar Pribadi. Citra Aditya Bakti.
Mainwaring, S. (1998). Party Systems in The Third Wave. Jurnal of Democracy, 9(3).
Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera. (2013). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan Sejahtera. 1–39.
Mardaya, Ubaidullah, & Ardiansyah. (2019). Pelembagaan Partai Politik (Studi Kasus Dewan Pimpinan Provinsi (Dpp) Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia) Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fisip Unsyiah, 4(4), 1–15.
McGuire, R. (2004). Negotiation: an important life skill. Pharmaceutical Journal, 273(7306), 23–25.
Nurhasim, M. (2013). Kegagalan Modernisasi Partai Politik Di Era Reformasi. Jurnal Penelitian Politik, Volume 10.
Rahmat, M. I. (2008). Ideologi politik PKS (Partai Keadilan Sejahtera. Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS).
Randall, V., & Svåsand, L. (2002). Party Institusionalization in New Democracies. Jurnal Party Politics, 8(1), 5–29.
Rauf, M. (2001). Konsensus Politik dan Konflik Politik. Dirjen Dikti Depdiknas.
Romli, L. (2018). Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional, 8(2), 95–118. https://doi.org/10.22212/jp.v8i2.1138
Sjamsuddin, N., Hamid, Z., & Pribadi, T. (1988). Sistem Politik Indonesia. Karunika (Universitas Terbuka).
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alpabeta.
Susan, N. (2009). Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Konflik Kontemporer. Kencana Prenada Media Group.
Widyana, M. R. (2022). Strategi Partai Gelora Sebagai Partai Baru Menuju Pemilu 2024 Untuk Memenuhi Parliamentary Threshold. Jurnal PolGov, 4(1), 125–168. https://doi.org/10.22146/polgov.v4i1.3861
Winardi. (1994). Manajemen Konflik : Konflik Perubahan dan Pengembangan. Mandar Maju
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan © 2023 by Program Studi Ilmu Pemerintahan is licensed under CC BY-SA 4.0
