VILLAGE WATER GOVERNANCE DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI DESA BETENG POMAH DAN RANDULANANG
DOI:
https://doi.org/10.25157/moderat.v8i3.2758Abstrak
Penelitian ini fokus pada tata kelola keberlanjutan pemenuhan kebutuhan air minum Desa Beteng, Pomah dan Randulanang pasca berakhirnya Program PAMSIMAS pada tahun 2021. Pasca berakhirnya program, pemerintah desa menghadapi beberapa tantangan untuk mempertahankan pelayanan dasar air minum diantaranya keterbatasan penganggaran, tidak terjaganya kualitas air minum dan menurunnya peran dan partisipasi masyarakat dan pihak lain yang menyebabkan perbedaan kondisi keberlanjutan pemenuhan kebutuhan air minum layak menuju aman. Melalui pendekatan post positivist, peneliti melakukan penilaian terhadap model tata kelola pemenuhan kebutuhan air minum di ketiga desa untuk mengetahui tata kelola keberlanjutan pasca program. Melalui wawancara, studi dokumen dan literatur, peneliti memperoleh informasi data sebagai dasar penilaian model tata kelola di ketiga desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan governance actors dan governance styles ketiga desa memiliki model tata kelola yang berbeda meskipun berasal dari program yang sama yaitu PAMSIMAS. Ketiga desa menunjukan dinamika teknis yang berbeda sehingga muncul perbedaan dalam tata kelola keberlanjutan pemenuhan kebutuhan air minum pasca berakhirnya program PAMSIMAS.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 MODERAT: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan © 2023 by Program Studi Ilmu Pemerintahan is licensed under CC BY-SA 4.0