KEBIJAKAN NORMALISASI DAERAH ALIRAN SUNGAI DI KAWASAN TAMAN WISATA KULINER SIMPANG MESRA KOTA BANDA ACEH

Abstrak

Kehadiran Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Aceh memiliki signifikansi yang besar dalam ekosistem dan kehidupan masyarakat, terutama dalam perannya sebagai saluran pengendalian banjir. Namun, saat ini, kapasitas bantaran sungai dan tanggul DAS Krueng Aceh mengalami penurunan karena sejumlah faktor, seperti perubahan iklim dan eksploitasi lahan bantaran sungai untuk kegiatan ekonomi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana proses kebijakan normalisasi DAS di kawasan Taman Wisata Kuliner Simpang Intim Kota Banda Aceh dan koordinasi antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan Balai Wilayah Sungai Sumatera I dalam pemanfaatan tanah milik Negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan sumber data yang diperoleh melalui wawancara. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa implementasi kebijakan normalisasi DAS belum berjalan optimal karena pemanfaatan lahan DAS tidak sepenuhnya sesuai dengan peruntukannya dan tidak sesuai dengan rencana penggunaan lahan di kawasan Taman Wisata Kuliner Simpang Mesra Banda Aceh Kota. Pemerintah tidak melakukan pemantauan yang memadai terhadap pengelolaan dan pemanfaatan DAS, terlihat dari adanya pembangunan bangunan permanen oleh beberapa pemilik usaha kuliner yang tidak sesuai dengan regulasi daerah. Kurangnya ketegasan dari pemerintah terhadap pelaku usaha yang menggunakan tanah juga menyebabkan tidak sesuainya peruntukan penggunaan tanah dengan ketentuan yang berlaku.